Anggota DPRD DKI Interupsi Heru Budi: Ada Pungli Pangan Murah di Jakut
Temuan pungli dilaporkan Suhud kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat interupsi dalam penandatangan nota kesepahaman (MoU). #newsupdate #update #news #text
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menemui eks Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9). Foto: Dok. Istimewa
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menemui eks Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9). Foto: Dok. Istimewa

Anggota Komisi B DPRD DKI, Suhud Alynudin, mendesak Pemprov DKI menindak tegas pelaku pungutan liar subsidi pangan murah. Ia menemukan pungli masih kerap terjadi seperti di kawasan Jakarta Utara.

Temuan pungli dilaporkan Suhud kepada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, saat interupsi dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2024, sore ini.

"Saya harap Pak Gubernur segera membenahi carut-marut pembagian subsidi pangan bagi masyarakat," kata Suhud saat interupsi di Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (18/9).

Saat interupsi, Suhud juga memutar rekaman suara dari handphone-nya. Terdengar percakapan orang yang diduga membahas pungutan liar untuk antrean subsidi pangan. Antrean dipatok Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu.

Penandatanganan MoU Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2024. Foto: DPRD DKI Jakarta
Penandatanganan MoU Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2024. Foto: DPRD DKI Jakarta

Menurut Suhud, rekaman itu didapat dari laporan warga di lapangan kawasan Jakarta Utara, RW 07 Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading belum lama ini.

"Lu kalau ngantri di mana?" kata suara seorang laki-laki.

"Kalau di Koja pakai batu sama sendal," jawab suara wanita.

"Kalau batu harganya berapa?" tanya laki-laki.

"Paling depan 50-an," jawab wanita.

"Hmm bagus sekali," kata laki-laki.

"Kalau paling belakang 20 ribu, astaghfirullah alazim," ujar wanita.

"Lama-lama jadi Pasar Batu dah Koja" ungkap dia.

Suhud juga menyorot warga harus antre sejak dini hari apabila tak membeli antrean. Ia menegaskan hal ini harus segera ditindak.

"Saya harap Pj Gubernur DKI membenahi pembagian pangan di mana warga harus datang jam 03.00 pagi. Bahkan ada yang tidak mendapatkan atau belum mendapatkan haknya," jelasnya.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kemudian mendukung interupsi Suhud.

"Mohon pak gubernur, mohon ditindaklanjuti. Ini ada yang nggak bener di lapangan mengenai pangan ya," ujar Prasetyo.

Heru Budi Bakal Cek Pungli Subsidi Pangan

Merespons hal itu, Heru Budi mengatakan pihaknya akan mengecek laporan itu. Jika pungli bagian dari aparat, maka akan segera ditindak.

"Katanya ada pungli, saya cek juga. Pungli itu siapa. Kalau aparat, saya tindak," kata Heru usai rapat.

Heru mengapresiasi anggota DPRD DKI yang melaporkan pungli tersebut. Dia berjanji akan mengecek hal tersebut. Heru lalu berpesan kepada warga tak antre dari dini hari.

"Itu masukan bagus, kan tidak hanya di Koja aja, kemarin juga ada di beberapa tempat. Mungkin animo masyarakat yang terlalu tinggi, tapi nanti sebentar saya panggil Dinas KPKP dan semuanya," ujar dia.

"Bahan pangan tuh protes katanya masyarakat ngantri jam 4 pagi. Memang pas saya ke Muara Angke kan ada juga, tapi kan kita minta kalau buka jam 8, datang jam 7," tandasnya.

https://kumparan.com/kumparannews/anggota-dprd-dki-interupsi-heru-budi-ada-pungli-pangan-murah-di-jakut-21DIykR7lMd

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations