views

Munarwi (44 tahun), ibu tiga anak, kelimpungan pada Sabtu pagi (16/9). Air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot yang dia gunakan untuk keperluan memasak dan menyeduh kopi tiba-tiba hitam pekat, berbau comberan dan obat-obatan.
Tidak lama kemudian, air mati. Dan Munarwi tak mendapatkan pemberitahuan apa-apa dari pihak PDAM.
"Ya bingung, lah," kata Munarwi menceritakan momen itu kepada kumparan, Selasa (19/9).
Aliran PDAM ke rumah Munarwi yang berada di Jalan Perjuangan Dalam, RT 03/RW 11, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, mati sejak jam 6 pagi hingga sekitar jam 8 malam.
Lokasi rumah Munarwi cuma berjarak sekitar 300 meter dari kantor PDAM Tirta Patriot.
Di 12 jam lebih itu, Munarwi yang kesehariannya jadi pedagang minuman es, harus minta air ke tetangga yang di rumahnya menggunakan air bor atau pompa.
"Alhamdulillah pada pake Sanyo (pompa air bor), saya minta ama dia," jelasnya.
Air pekat dan berbau comberan baru dialami Munarwi setelah hampir 18 tahun berlangganan PDAM Tirta Patriot. Dia sudah pindah ke Marga Mulya sejak anak pertamanya lahir (sekarang sudah 18 tahun), sejak itu juga Munarwi berlangganan PDAM.
"Baru setahun terakhir ini, dah. Sering begini. Kalau dulu mah enggak, paling bau-bau kaporit doang," timpalnya.
Penyebab Hampir Sepekan Air PDAM di Bekasi Tidak Ngalir: Limbah
Apa penyebab air mati?
Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, Ali Imam Faryadi, mengatakan limbah kali Bekasi menjadi penyebabnya.
"Setiap limbah, karakternya berbeda-beda. Limbah yang sebelum ini lebih cair," kata Ali, Selasa (19/9).
Tirta Patriot memang mengambil air, salah satunya, dari Kali Bekasi.
"Dalam skema produksi kita, dibantu 3 kubik dari Kalimalang, yang terakhir 1 kubik dari Kali Bekasi, itu masih bisa mengolah," ujar Ali.
"Tapi limbah yang sekarang ini enggak bisa, tapi kami pastikan setiap produksi atau yang kita olah itu sudah melalui lab memang itu memenuhi standar, dipastikan itu," kata Ali.
Bahas Kompensasi
Menurut Ali, direksi lembaganya sedang membahas soal kompensasi bagi pelanggan yang kedapatan air dengan kualitas buruk.
"Insyallah salah satunya, kita akan hapuskan denda. Denda untuk pembayaran bulan September, jadi paling tidak ya beberapa bulan tidak bayar dulu minimal kita hapus kalau memang mau bayar 1 bulan lagi, 2 bulan lagi, kita kasih toleransi itu," ujar Ali.
Air PDAM Bekasi Kini Sudah Ngalir Jernih Kendati Bau Kaporit

Air bersih yang bersumber dari PDAM Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Patriot Bekasi kini sudah layak digunakan. Warnanya sudah kembali jernih dan tak mengeluarkan bau comberan lagi.
kumparan mencoba mendatangi rumah warga bernama Munarwi yang beralamat di Jalan Perjuangan Dalam, RT03/RW11, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara. Dia adalah pelanggan Tirta Patriot sejak 18 tahun lalu.
Setelah beberapa hari lalu bingung karena aliran air mati dan airnya sempat berwarna hitam pekat, berbau comberan kini sudah layak digunakan kembali.
Dari pantauan kumparan, per Selasa (19/9), air yang keluar dari keran rumah Munarwi sudah nampak jernih. Baunya pun sudah seperti air PDAM pada umumnya kendati didominasi aroma kaporit.
40 Ribu Pelanggan di 3 Kecamatan
Aliran air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot yang sempat mati selama hampir sepekan terdampak ke tiga kecamatan: Bekasi Barat, Utara, dan Medan Satria.
Jumlah pelanggan di tiga kecamatan tersebut sekitar 40 ribu pelanggan.
"Untuk khusus SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Teluk Buyung yang WTP (Water Treatment Plant) di sini sekitar 40 ribu pelanggan," kata Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, kepada kumparan, Selasa (19/9).
Menurut Ali, aliran air mati pada Minggu-Senin, 17-18 September, dari pukul 8 malam hingga 6 malam kemudian.
Selain pelanggan di tiga kecamatan tersebut, ada juga sekitar 3 ribu hingga 4 ribuan pelanggan di sekitar Babelan, Kabupaten Bekasi, yang terdampak. Air pelanggan PDAM Tirta Patriot di Babelan ini, bersumber dari PDAM Bhagasasi Kabupaten Bekasi.
Mereka terdampak mati air karena limbah menumpuk sehingga aliran Kali Bekasi di Tirta Patriot ditutup. Akibatnya, debit kali menurun sampai ke Babelan.
Warga Bekasi Jadi Gatal-gatal Usai Terkena Air PDAM yang Tercemar

Nur Hidayati (47 tahun), warga Bulak Perwira di Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, mengalami gatal-gatal usai terkena air dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot.
"Semenjak air PAM (PDAM) kotor, gatal-gatal sudah dua minggu lebih, dari yang pertama (Kali Bekasi) kena limbah," kata Nur saat ditemui kumparan, Selasa (19/8).
Nurr sempat memeriksakan ke klinik terdekat namun tidak sembuh, sehingga ia langsung mendatangi dokter spesialis kulit di rumah sakit (RS).
"Periksa kan sudah tiga kali, enggak sembuh-sembuh. Akhirnya ke spesialis baru (mendingan) walaupun belum sembuh total ya," ujarnya.
https://kumparan.com/kumparannews/fakta-fakta-air-pdam-bekasi-sempat-tak-ngalir-bau-comberan-warga-gatal-gatal-21Dl4nc5AUR
Comments
0 comment