views

Sejumlah kios fesyen yang ada di Pasar Andir Trade Center, Kota Bandung, terpantau tutup dan begitu sepi pada Kamis (21/9). Pada bagian depan beberapa kios bahkan terlihat adanya tulisan 'dikontrakkan'. Jikapun ada kios yang buka, terlihat barang dagangan masih tertumpuk tak terjamah pembeli.
Salah seorang pedagang di kios yang masih buka, Nayli (24) mengatakan sepinya Pasar Andir Trade Center sudah terjadi sejak setahun lalu. Menurutnya, kehadiran marketplace telah memberi pengaruh yang begitu besar bagi para pedagang yang menjual secara offline.
Di marketplace, biasanya harga yang ditawarkan jauh lebih miring dibanding para pedagang yang menjual secara offline. Selain itu, kemudahan yang ditawarkan oleh marketplace, lebih membuat pembeli tergiur.
"Buat Juli beli sekarang kebanyakan online. Eceran gitu banyaknya online, jadinya sepi," kata dia kepada wartawan pada Jumat (22/9).

Untuk pakaian seperti flanel misalnya, Nayli mengaku hanya dapat menjual satu atau dua buah saja setiap harinya. Keuntungan yang diperolehnya otomatis menurun drastis.
Padahal, sekitar lima tahun silam atau sebelum marketplace merebak, Nayli menyebut Pasar Andir Trade Center dijejali oleh pembeli, bahkan dari luar kota karena letaknya yang berada di pusat kota dan harganya yang murah.
"Biasanya kalau ada yang datang ke sini, lakunya 1 sampai 2 potong. Biasanya enggak gini, tahun lalu masih ramai. Sekarang sama sekali enggak pernah lagi terima pembeli dari luar kota," tutur Nayli.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/melihat-kios-di-pasar-andir-trade-center-bandung-yang-kini-sepi-pembeli-21F3i8l7IZx
Comments
0 comment