
Drama Internal Bikin Presiden Direktur PSBS Biak Pilih Mundur
Eveline Sanita Mengundurkan Diri dari Jabatan Presiden Direktur PSBS Biak
Eveline Sanita, yang bergabung dengan PSBS Biak sejak pertengahan musim Liga 1 2024/2025, memutuskan untuk mundur dari posisi Presiden Direktur. Meski mampu membawa klub Papua ini tampil kompetitif dan memposisikan PSBS di peringkat ketujuh klasemen sementara—prestasi luar biasa bagi tim promosi dari Liga 2 2023/2024—Eveline mengaku kegaduhan internal manajemen menjadi faktor utama pengunduran dirinya.
Perjalanan Mengesankan di Liga 1
Dikenal dengan julukan Badai Pasifik, PSBS Biak menunjukkan kebangkitan yang signifikan, terutama setelah sempat mengalami kesulitan pada putaran kedua Liga 1 musim ini. Eveline memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemain dan staf yang tetap berjuang keras di lapangan.
Kisruh Manajemen dan Dampaknya
Perselisihan internal manajemen membuat Eveline merasa seperti menghadapi dua kubu yang saling bentrok. Ketiadaan keleluasaan dalam pengambilan keputusan, masalah pendanaan, hingga intervensi dari pihak luar menjadi tekanan berat baginya.
Lebih lagi, penyetopan dana operasional dari pemegang saham mayoritas selama tiga bulan terakhir menyebabkan tunggakan gaji dan hutang kepada vendor, yang semakin memperburuk kondisi klub.
Upaya Memperbaiki Situasi dan Keputusan Akhir
Eveline sempat meminta bantuan pemegang saham untuk mengatasi keterlambatan pembayaran agar moral pemain dan tim tetap terjaga. Namun, upaya menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang direncanakan pada 14 Mei 2025 di Biak batal terlaksana secara mendadak, menambah ketidaknyamanan di internal klub.
Pesan dan Harapan Eveline
Meski memilih angkat kaki setelah musim ini, Eveline tetap bangga dengan profesionalisme seluruh pemain dan staf, serta menegaskan komitmennya mendampingi PSBS hingga kompetisi selesai. Ia berharap PSBS Biak dapat terus berjalan maju dan mempertahankan prestasi demi masa depan sepak bola Papua.
Comments
0 comment