1 Minggu PMT Cegah Stunting, Dinkes Depok Klaim Berat Badan 45% Balita Naik

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati mengatakan pihaknya terus menggencarkan sosialisasi program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mencegah stunting. Ini dilakukan agar masyarakat tak lagi salah paham soal kelayakan PMT.

"Alhamdulillah semakin hari masyarakat paham bahwa program PMT lokal ini adalah pemberian kudapan dengan siklus kudapan enam hari, satu hari makanan lengkap, dan akan berulang sampai 28 hari. Jadi makanan lengkap hanya di hari ke 7, 14, 21, 28," kata Mary saat dihubungi, Senin (20/11).

Kudapan sama dengan cemilan berbeda dengan makanan lengkap yang lebih banyak jenisnya.

Mary melanjutkan, pihaknya juga telah memberikan informasi gizi dari setiap kudapan yang dibagikan. Kualitas pelayanan juga akan terus dievaluasi.

"Isinya apa aja, sih, kemudian nilai gizinya berapa. Nah, ini kita lengkapi informasi itu dari masing-masing puskesmas membuat selebaran kecil, dibagikan kepada seluruh ibu balita yang menerima PMT," jelasnya.

"Enggak kayak kemarin ramai-ramai karena kita belum membuat informasi tentang komposisi dari kudapan ini. Sekarang masyarakat sudah paham bahwa kudapan yang dibuat pasti mengandung dua sumber protein hewani yang berbeda," tambah dia.

Klaim 45% Balita Alami Kenaikan Berat Badan usai PMT 1 Pekan

Mary mengatakan pihaknya juga sudah memantau ada kenaikan berat badan anak di Depok sejak PMT berlangsung 1 pekan pada 10 November lalu. Menurutnya, 80 persen dari target 9.882 balita dilaporkan menerima PMT, 45 persen di antaranya mengalami kenaikan berat badan.

"Alhamdulillah setelah satu pekan pelaksanaan PMT, puskesmas juga melakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan. Dari data yang masuk ke kita 45 persen balita yang mendapatkan PMT, berat badannya sudah ada kenaikan," jelas Mary.

"Data memang belum sepenuhnya masuk, sekitar mungkin 80 persen yang sudah masuk. Itu sudah 45 persen naik. (Dari target) sasarannya 9.882 balita (di Depok)," pungkas dia.