15 Proyek Migas Bakal Produksi di 2024, Total Capex Rp 8,7 Triliun
SKK Migas menargetkan 15 proyek hulu migas akan mulai berproduksi di tahun 2024. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Kementerian ESDM dan SKK Migas kunjungan ke proyek LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas
Kementerian ESDM dan SKK Migas kunjungan ke proyek LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 15 proyek hulu migas akan mulai berproduksi (on stream) di tahun 2024.

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, menyebutkan total belanja modal (capital expenditure/capex) 15 proyek tersebut mencapai USD 560,1 juta atau setara Rp 8,75 triliun (kurs Rp 15.629 per dolar AS).

Dari 15 proyek tersebut, lanjut Nanang, akan menghasilkan minyak sekitar 41.992 barel per hari (bopd) dan gas sebesar 324 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

"15 proyek ini diperkirakan akan on stream di 2024, sehingga ada tambahan sekitar 42 ribu bopd dan gas 324 mmscfd. Total capex sekitar USD 560 juta," ujar Nanang saat DETalk, Jumat (16/2).

Nanang memaparkan, proyek pertama adalah Akatara Gas Plant milik Jadestone Energy, dengan produksi gas 25 mmscfd dan kondensat 1.100 bopd.

"Akatara paling dekat April ini mudah-mudahan bisa produksi 25 mmscfd, tambahan kondensat 1.100 barel dan gasnya langsung dikirim ke PLN Batam," katanya.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf usai acara IPA Convex ke-47 di ICE BSD, Kamis (27/7/2023). Foto: Fariza/kumparan
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf usai acara IPA Convex ke-47 di ICE BSD, Kamis (27/7/2023). Foto: Fariza/kumparan

Kemudian, proyek Stasiun Pengumpul (SP) Puspa Asri milik Pertamina EP dengan total produksi kondensat 600 bopd mulai Oktober 2024. Lalu Flowline ASDJ-116X milik PHE Ogan Komering dengan produksi kondensat 94 bopd mulai April 2024.

Masih di Pulau Sumatera, ada Dayung Facility Optimization milik Medco Grissik dengan produksi gas 40 mmscfd dan kondensat 10 ribu bopd mulai Juli 2024, dan proyek Kompresor Merbau milik Pertamina EP dengan produksi gas 8 mmscfd mulai November 2024.

Di kawasan Natuna, lanjut Nanang, ada West Belut milik Medco Natuna dengan produksi gas 50 mmscfd mulai Agustus 2024.

Selanjutnya di Pulau Jawa terdapat proyek OPL E-Main milik PHE ONWJ dengan produksi kondensat 128 bopd mulai Juni 2024 dan Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru milik Pertamina EP dengan produksi gas 5 mmscfd mulai April 2024.

Lalu di Pulau Kalimantan ada proyek Fasilitas Kompresor South Sembakung milik JOB SMEP Simenggaris dengan produksi gas 22,5 mmscfd mulai Mei 2024.

Nanang menambahkan, ada 3 proyek gas milik Pertamina Hulu Mahakam (PHM) di Kalimantan yang semuanya on stream Maret 2024, yakni Peciko 88 dengan produksi 16 mmscfd, Bekapai Artificial Lift dengan produksi 12 mmscfd, dan SWPG Debottlenecking dengan produksi 8 mmscfd.

"Mahakam juga masih aktif ada pengembangan Peciko, Bekapai, dan SWPG, ini seluruhnya akan memberikan tambahan produksi khususnya gas di PHM," pungkas Nanang.

Selain proyek-proyek tersebut, masih ada 3 proyek yang termasuk dalam Proyek Strategis Hulu Migas akan on stream di tahun ini, yakni Infill Clastic Banyu Urip, Forel Bonang, dan AFCP Premier Oil.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/15-proyek-migas-bakal-produksi-di-2024-total-capex-rp-8-7-triliun-22B1KMCLhrm

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations