Ada Jaringan Gas Metana, Warga Kampung Manggar Kurangi Konsumsi LPG
PT Pertamina Hulu Mahakam kembangkan sistem jaringan gas (jargas) metana dari pengelolaan 480 ton sampah di TPA Kampung Manggar, Balikpapan. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Pemanfaatan Gas Methane di TPA Sampah Manggar, Balikpapan, binaan Pertamina Hulu Mahakam. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Pemanfaatan Gas Methane di TPA Sampah Manggar, Balikpapan, binaan Pertamina Hulu Mahakam. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengembangkan sistem jaringan gas (jargas) metana dari pengelolaan 480 ton sampah di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Kampung Manggar, Balikpapan, bernama Waste To Energy for Community (Wasteco).

Program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan milik PHM tersebut menjadi berkah bagi warga setempat, karena jargas yang tersambung langsung ke rumah menjadi pengganti LPG yang jauh lebih murah.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro, mengapresiasi inovasi PHM di sektor energi baru terbarukan (EBT) yang telah terbentuk sejak tahun 2018 tersebut.

Adapun TPAS Manggar memiliki luas landfill yang aktif menjadi sumber gas metana sekitar 5,7 hektar dengan total sampah yang dikelola mencapai 480 ton per hari. Jargas metana ini sudah tersambung ke 380 rumah tangga per Agustus 2023.

"Ini dampak ekonominya sangat luar biasa dan memberikan kesempatan masyarakat sekitar untuk berkembang. Kami sangat apresiasi program CSR-nya sangat luar biasa," kata Hudi saat kunjungan di Manggar, Balikpapan, Selasa (7/11).

Head Communication Relations & CID PHM, Frans Hukom, menargetkan ada tambahan 20 rumah yang tersambung jargas metana Wasteco, sehingga total menjadi 400 sambungan di akhir tahun 2023. Selain itu, jargas ini juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.

"Sebelumnya 1 UMKM yang saat kita mulai tahun 2018, sekarang sudah ada 28 UMKM. Ada kelompok ibu pengelola gas metana, mereka memonitor distribusi gas metan ini, ada juga kelompok bank sampah," ungkapnya.

Frans menuturkan, PHM bersama SKK Migas menerapkan teknologi migas secara tradisional dari sumber gas untuk program ini. Pihaknya menyiapkan manifold dan separator untuk mendistribusikan gas metana ke masyarakat.

"Ini sebenarnya penerapan migas secara tradisional, kita bangun di TPA Manggar ini sehingga gas dari tumpukan sampah bisa kita distribusikan sudah ke 4 RT," lanjutnya.

Melalui program Wasteco, Kampung Manggar kini memiliki 8.316 meter jaringan pipa distribusi gas metana yang langsung tersambung ke 380 rumah di 4 RT. Total ada 1.520 warga atau 355 KK yang telah memanfaatkan gas metana dengan aman.

Pengelolaan sampah di TPA Manggar menciptakan 820.800 m3/tahun gas metana yang bisa dimanfaatkan masyarakat, dengan pengurangan emisi gas rumah kaca hingga 296.356 co2 ekuivalen per tahun.

Pengganti LPG Subsidi

Pemanfaatan Gas Methane di TPA Sampah Manggar, Balikpapan, binaan Pertamina Hulu Mahakam. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Pemanfaatan Gas Methane di TPA Sampah Manggar, Balikpapan, binaan Pertamina Hulu Mahakam. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan

Pengawas TPA Manggar, Suyono, menuturkan total ada 3 zona landfill di TPA Manggar yang menjadi area sumber gas metana. Gas yang disalurkan selama 24 jam tersebut berpengaruh pada berkurangnya dampak kesehatan di sekitar TPA.

"Kami berterima kasih kepada PHM yang telah membantu sejak 2018. Kita awalnya mencoba pengambilan pertama lewat air lindi, sekarang langsung pakai pipa vertikal. Dengan penyadapan pipa sampai sekarang setiap hari grafiknya bertambah, tidak berkurang," jelasnya.

Suyono mengakui, pemanfaatan gas metana yang kian berkembang di kampungnya membuat para warga semakin tidak bergantung pada LPG. Sebab, setiap rumah hanya dikenai iuran Rp 10 ribu per bulan untuk menggunakan jargas ini.

"Dulu di rumah pakai 4 tabung, sekarang jalan pakai gas metana. Hitungannya kalau harga Rp 25 ribu per LPG, dipakai 4 berarti Rp 100 ribu. Sekarang hanya bayar Rp 10rb per bulan. Berarti hemat Rp 90 ribu, bisa biaya untuk sekolah anak," tuturnya.

Berdasarkan perhitungan PHM, estimasi penghematan biaya masak per keluarga yang menggunakan jargas metana ini mencapai Rp 456 juta per tahun. Sementara pengurangan penggunaan gas LPG subsidi 3 kg bisa mencapai 18.240 tabung per tahun.

Bantu Berdayakan UMKM

Ketua UMKM Berkah Gas Methane TPA Manggar, Norma Septiawati, mengatakan keberadaan jargas metana ini bisa menghemat biaya produksi, sehingga pertumbuhan UMKM di Kampung Manggar semakin pesat.

"Saya menggunakan LPG 3 kg sebulan bisa 3-4 tabung bisa mengeluarkan sekitar Rp 100 ribu, tapi dengan gas metana masuk ke rumah-rumah saya hanya membayar Rp 10rb, sangat menekan sekali biaya produksi, bisa dialihkan ke bahan-bahan untuk produksi selanjutnya," ujarnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/ada-jaringan-gas-metana-warga-kampung-manggar-kurangi-konsumsi-lpg-21XGX3MSdnp

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations