Agama 'Terjun Bebas' di Inggris
Oleh Donny Syofyan
Sumber Foto: Shutterstock
Sumber Foto: Shutterstock

Ada fenomena kelam dari Inggris, meskipun bukan lagi mengagetkan. Masyarakat Inggris hari ini mengalamai krisis keyakinan, terutama bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Agama terjun bebas di sana.

Dari data sensus 2021 disebutkan mereka yang berusia di bawah 40 tahun di Inggris dan Wales semakin non-religius (tidak beragama). Itulah istilah yang mereka gunakan, non-religius. Semakin banyak orang menyatakan diri mereka tidak beragama dibandingkan menjadi penganut Kristen. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Agama dominan di Inggris adalah Kristen, dan kini turun ke peringkat kedua. Peringkat pertama adalah kategori tidak beragama.

Mari kita lihat angka-angkanya. Lebih dari 50 persen orang-orang yang berusia 20 tahun mengatakan mereka tidak beragama. 10 tahun yang lalu angkanya mencapai 37 persen. Selama dua dekade terakhir, agama Kristen menjadi agama yang paling banyak dianut di negara ini untuk setiap kelompok umur, namun hal itu kini telah berubah.

Ada sekitar 9,8 juta orang Kristen di Inggris yang berusia di bawah 40 tahun. 13,6 juta orang lainnya mengatakan bahwa mereka tidak menganut keyakinan atau agama apa pun. Hampir 3 dari 10 orang yang mengaku Kristen berusia 65 tahun ke atas. Usia ini bahkan lebih tinggi di Wales.

Ilustrasi anak beragama Kristen. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak beragama Kristen. Foto: Shutter Stock

Para peneliti mengatakan bahwa mereka yang memenuhi kriteria sebagai Kristiani pun tidak selalu merupakan orang-orang yang melakukan praktik-praktik sebagai pemeluk Kristen. Bahkan ada yang tidak menganut kepercayaan mendasar seperti meyakini Yesus—anak Tuhan yang juga manusia nyata yang mati dan hidup kembali.

Lalu mengapa mereka mengidentifikasi diri sebagai orang Kristen? Jawabannya karena mereka adalah orang yang terlahir sebagai Kristen (pernah dibaptis), orang tua mereka adalah orang Kristen atau karena mereka bersekolah di sekolah Kristen. Faktornya bisa jadi karena salah satu atau semua alasan tersebut.

Meskipun pihak gereja terkejut dengan angka-angka ini, terus terang hal ini sudah bisa diduga. Pesan dari angka-angka ini cukup jelas; Inggris tidak bisa lagi disebut sebagai negara mayoritas Kristen. Hal ini salah satunya disebabkan oleh bangkitnya kelompok non-religius.

Hal ini sangat kontras dengan negara seperti India. 97 persen orang India mengatakan mereka percaya pada Tuhan dan sekitar 80 persen kelompok agama di India mengatakan bahwa mereka sangat yakin bahwa Tuhan itu ada. India adalah negara yang menganut banyak agama.

Ilustrasi orang berdoa umat kristen. Foto: Shutterstock
Ilustrasi orang berdoa umat kristen. Foto: Shutterstock

Di AS, identitas Kristen merupakan identitas yang sangat umum pada awal tahun 1990an. Saat itu sekitar 90 persen orang dewasa mengaku beragama Kristen. Dalam jajak pendapat Gallup tahun lalu, 81 persen orang Amerika menjawab “ya” ketika ditanya, “Apakah Anda percaya pada Tuhan?” Pada tahun 1950-an dan 60-an angkanya mencapai 98 persen.

Angka ini masih sangat tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, disafiliasi agama (menjauhkan atau menceraikan diri dari identitas agama) semakin meningkat. Migrasi mempunyai peran besar dalam hal ini. Sekitar satu juta imigran datang ke AS setiap tahun. Satu dari tujuh orang di negara ini lahir di luar AS.

Tahukah Anda negara mana yang paling religius di dunia? Jawabannya adalah Arab Saudi, Israel, Iran, UEA dan India. Sebaliknya, negara dan wilayah yang paling tidak religius mencakup Republik Ceko, Korea Utara, Estonia, Jepang, dan Hong Kong.

Apakah agama mengalami keterputusan dengan gen Z? Di Inggris kaum muda kehilangan agama begitu cepat. Anehnya mereka tidak menyesalinya. Namun di negara-negara seperti India atau Indonesia, agama tetap menjadi bagian integral dari kehidupan.

Tapi perlu dicatat bahwa negara-negara yang masih memiliki mayoritas pemeluk agama juga menghadapi fakta bahwa tidak beragama bukan berarti tidak percaya pada Tuhan. Banyak yang Islam KTP atau Kristen KTP, namun berlaku agnostik dalam hati.

Negara-negara yang masih berpegang teguh pada agama punya satu kunci yang signifikan, yakni warganya masih memercayai eksistensi Tuhan. Bagi mereka bersama Tuhan kita hero dan tanpa Tuhan kita zero.

https://kumparan.com/donny-syofyan/agama-terjun-bebas-di-inggris-218jMXORKDW

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations