AKP Andri Terlibat Jaringan Gebong Narkoba Fredy, Apakah Dibantu Oknum Lain?

Mantan Kasat Narkoba Lampung Selatan, AKP Andri Gustami menjadi salah satu tersangka dalam kasus jaringan gembong narkoba Fredy Pratama. AKP Andri ditangkap bersama barang bukti 10,2 ton sabu dan 39 tersangka.

Belakangan muncul pertanyaan apakah AKP Andri bermain sendiri atau dibantu oknum lain?

Dirresnarkoba Polda Lampung, Kombes Erlin Tangjaya mengatakan, AKP Andri terlibat dalam jaringan Fredy seorang diri. Tak ada oknum polisi lain.

"Nggak ada, hanya satu itu," kata Erlin kepada kumparan, Kamis (14/9).

Saat disinggung soal AKP Andri yang berperan sebagai kurir spesial, Erlin enggan menjelaskannya. Pernyataan kurir spesial pertama kali diungkapkan Erlin saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

"Wah itu yang nulis bisa-bisa aja," ujarnya.

Menurut Erlin, kasus AKP Andri sudah selesai penanganannya. Dia enggan menjelaskan lebih mendalam termasuk aliran dana dari bisnis haram tersebut.

"Pak Andri sudah selesai," tutupnya.

Andri merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2012. Pria kelahiran Padang, 31 Agustus 1989 ini banyak berkecimpung di dunia reserse. Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya.

Di awal kariernya, Andri pernah dipercaya untuk mengemban jabatan Kanit Resmob Polres Lampung Utara. Kemudian, pada 2015, ia dipromosikan menjadi Kanit III Krimsus Polres Lampung Utara.

Pada 2019, ia dipromosikan menjadi Kasat Narkoba Polres Lampung Utara. Andri juga pernah menjabat Kasat Reskrim Polres Tulang Bawang hingga Kasat Reskrim Polres Metro Lampung.

Bahkan, dia juga pernah menduduki posisi Kepala Unit (Kanit) di Ditreskrimum Polda Lampung.

Hingga akhirnya, dia dipromosikan lagi untuk menjabat Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan.