Angka Stunting Menurun, Pemkab Sitaro Dapat Dana Insentif Fiskal Rp 6,1 Miliar

SITARO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sitaro mendapat Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp 6,1 miliar sebagai bentuk penghargaan Kinerja Tahun Berjalan Kategori Percepatan Penurunan Stunting pada Tahun Anggaran (TA) 2023.

Penghargaan tersebut diterima Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano Bernadin Oroh, pada Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting, di Jakarta.

Joi pun mengapresiasi semua program yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sitaro selama ini. Meski diakui hal itu akan menjadi tantangan bagi dirinya selaku penjabat bupati di Sitaro untuk terus melaksanakan semua program penanganan yang sudah berjalan dengan baik.

"Penghargaan ini adalah hasil kerja sama semua pihak melalui program yang dilakukan. Harapan saya, capaian ini tidak membuat semua pihak berpuas diri tapi dijadikan motivasi untuk terus berbuat yang terbaik dalam penanganan stunting di daerah," ucapnya.

Ia pula meminta agar semua pihak dalam penanganan stunting di daerah terus membangun sinergisitas dan berkolaborasi. Diakuinya, Pemerintah Daerah akan tetap pada komitmen pada capaian target nasional yakni 14 persen.

Adapun prevalensi stunting di Kabupaten Sitaro berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, telah berada di angka 14,4 persen. Angka ini mendekati target nasional yakni 14 persen, dengan jumlah kasus tinggal menyisakan 15 kasus.

Penurunan kasus stunting ini tak lepas dari program GESIT EVA'S atau Gerakan Sitaro Edukasi InterVensi Anak Stunting. Program yang dibangun di era pemerintahan Evangelian Sasingen ini memiliki pendekatan lingkungan keluarga tak hanya ke anak penderita stunting.

franky salindeho