Anies Baswedan Ungkap Dimensi Tantangan Global Meluas

Bakal Calon Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyebut Indonesia harus mengambil peran dalam menghadapi tantangan global. Namun, dimensi tantangan global saat ini telah meluas daripada yang pernah ada sebelumnya.

Peningkatan ketegangan akibat dinamika politik yang berubah dari unipolar menjadi multipolar, kata Anies, merupakan salah satu tantangan global yang disaksikan Indonesia saat ini.

Hal tersebut disampaikan Anies dalam paparannya di panel diskusi 'Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri' yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian Centre for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta Pusat, Rabu (8/11).

"Bergerak dari unipolar menjadi multipolar, kemudian kita sadar dinamikanya geopolitik beralih ke Asia, khususnya di kawasan Indo-Pasifik," kata Anies.

"Dan ancaman pun mengalami transisi, jadi bukan lagi konvensional tapi sudah multidimensi ekonomi politik sosial budaya dan hibrida artinya adalah cyber online propaganda economic cohesion," imbuhnya.

Lebih lanjut, Anies menyinggung tantangan dalam demografi yang berubah menjadi aging society — ketika usia masyarakat sudah tidak lagi produktif dan menua.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, terlepas dari tantangan tersebut saat ini dunia sedang dihadapkan oleh krisis yang disebabkan oleh perubahan iklim dan perlu segera ditangani sebelum semuanya terlambat.

"Kami mengistilahkannya bukan climate change lagi, tapi climate crisis," jelas Anies.

"Kita menyaksikan adanya potensi climate injustice di mana masyarakat industri yang sudah maju, yang memicu krisis, tapi dampak dari ini semua dirasakannya secara global yang belum tentu memicu krisis itu sendiri," terang dia.

Jadi, sambung Anies, tantangan yang dihadapi saat ini jauh lebih luas daripada yang dulu terlihat.