views
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menjadi salah satu narasumber di acara "adu gagasan" di FISIP Universitas Indonesia, Selasa (29/8).
Di depan para mahasiswa, Anies memberikan kuliah umum dan menyinggung kemajuan ekonomi yang tak bisa hanya dengan memikirkan aspek pendidikan dan kesehatan saja, tapi juga nilai kekayaan budaya.
“Indonesia terdiri ratusan suku bangsa, ratusan bahasa, kita memiliki kekayaan budaya yang dahsyat, kekayaan seni luar biasa, maka ke depan kita tidak bisa hanya andalkan kemajuan itu di aspek perekonomian saja, di aspek pendidikan, kesehatan saja, tapi juga di aspek kebudayaan,” kata Anies.
Anies mencontohkan, keragaman budaya Indonesia bisa tecermin dari makanan tradisional yang mendunia, seperti rendang, rawon, dan gulai cincang.
Menurut Anies, dengan kekayaan budaya yang banyak, negara belum memberikan perhatian secara serius di bidang kebudayaan.
“Kita potensinya besar, tapi intervensi negara di kebudayaan belum besar. Saya rasakan (saat menjabat) Mendikbud, saya rasakan di DKI. Negara harus hadir invest di sini (kebudayaan),” ujar eks Mendikbud dan eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Anies lantas mencontohkan Korea Selatan yang melakukan investasi kebudayaan mulai dari penyusunan kebijakan yang menumbuhkan kebudayaan hingga pembangunan infrastruktur kebudayaan.
“Kalau negara invest di bidang kebudayaan, pelaku budaya akan tumbuh. Jadi kita ingin budaya Indonesia di peta awal, kita ingin bukan jadi berita-berita di TV sedunia. Kita ingin produk Indonesia dirasakan di rumah-rumah se-dunia,” tutup dia.
https://kumparan.com/kumparannews/anies-ri-ada-ratusan-suku-bangsa-potensi-kebudayaan-besar-negara-harus-hadir-215FeUmuC3C
Comments
0 comment