Bank Indonesia: SRBI Bisa Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan instrumen surat berharga baru dalam mata uang rupiah bernama Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Edi Susianto menjelaskan salah satu tujuan penerbitan SRBI adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Keberadaan SRBI bisa support terhadap keadaan tersebut, bisa support terhadap stabilitas nilai tukar rupiah karena bisa jadi alternatif instrumen, dan tentu support terdapat pendalaman pasar uang," kata Edi saat konferensi pers di Kantor BI, Senin (28/8).

Edi menjelaskan saat ini pada perkembangan global terjadi fenomena penguatan dolar AS. Semua negara mengalami dampak dari hal tersebut, tak terkecuali di Indonesia.

Di lain sisi, Bank Indonesia melihat bahwa saat ini Indonesia masih dipandang optimis bagi pelaku pasar asing untuk investasi. Hadirnya SRBI bisa menjadi pilihan kepada pelaku pasar asing untuk instrumen investasi mereka.

SRBI sendiri diluncurkan BI untuk menyasar 3 tujuan, yakni dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying.

"Makannya kenapa ketiga tujuan tadi dalam satu instrumen. Artinya apa, bahwa itu bisa memberikan ruang untuk bisa support kepada stabilitas nilai tukar rupiah. Bisa support. Kalau asing masuk, kan tentu likuiditas valasnya akan jadi lebih baik," pungkasnya.

Penerbitan SRBI ini akan dilakukan melalui lelang dengan bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka konvensional dan SRBI dapat dipindahtangankan atau ditransaksikan di pasar sekunder. Instrumen ini mulai diimplementasikan pada 15 September 2023.