Bapanas Bantah Bansos Jadi Penyebab Harga Beras Mahal: Tidak Ada Kaitannya Itu
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membantah bantuan pangan menjadi penyebab harga beras melonjak. #bisnisupdate #update #Bisnis #text
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Gedung Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional di Gedung Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, membantah bantuan pangan menjadi penyebab harga beras melonjak. Adapun harga beras premium rata-rata secara nasional per Senin (12/2), sudah menyentuh Rp 15.850 per kg atau naik 1,41 persen dibandingkan hari sebelumnya.

“Sebenarnya kalau bansos itu nggak ada kaitannya sama harga tetapi ini memang negara hadir,” tegas Arief di Istana Negara Jakarta, Senin (12/2).

Menurutnya, bantuan pangan beras pemerintah, itu memang ditiadakan 8-14 Februari 2023 untuk penghormatan kepada Pemilu yang dijalankan saat ini.

“Kalau bantuan pangan tidak mempengaruhi itu (harga beras),” -Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi-

Sebelumnya Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syam Arjayanti mengatakan, bantuan sosial (bassos) menjadi salah sau penyebab kelangkaan dan kenaikan harga beras di Jogja.

Imbauan pembelian beras premium di Alfamidi Jalan Poltangan, Jakarta Selatan pada Jumat (9/2/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Imbauan pembelian beras premium di Alfamidi Jalan Poltangan, Jakarta Selatan pada Jumat (9/2/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Tingginya kebutuhan untuk mencukupi kuota bansos menurutnya membuat stok beras di pasar menipis sehingga mengakibatkan kenaikan harga.

“Karena kebutuhan yang meningkat, seperti kebutuhan bansos,” kata Syam dikutip dari Pandangan Jogja, Jumat (9/2).

Meski stok di pasar menipis, tapi stok di masyarakat menurutnya malah bertambah dengan adanya bansos. Misalnya, yang sebelumnya stok beras di masyarakat hanya cukup untuk kebutuhan satu minggu, dengan adanya bansos jadi dua minggu.

“Artinya stok di masyarakat meningkat, tetapi stok di distributor menurun,” ujar Syam.

Tapi Bapanas mencatat pada periode Januari-Februari 2024 ada defisit beras sebanyak 2,8 juta ton. Defisit itu disebabkan produksi beras dalam negeri terkendala cuaca ekstrem El Nino.

Hal tersebut membuat pemerintah harus melakukan impor beras. Rencananya pada Maret 2024 akan didatangkan sebanyak 600 ribu ton beras impor.

Langkah Bapenas Stabilkan Harga Beras

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (2/2). Foto: Hedi/kumparan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (2/2). Foto: Hedi/kumparan

Arief mengaku sedang fokus menjalankan strategi untuk menyeimbangkan ketersediaan beras. Ketersediaan pasokan itu diharapkan bisa menjaga harga beras di tingkat nasional.

Setidaknya, ada lima langkah yang dilakukan Bapanas. Pertama, mempercepat pembongkaran kapal beras dari luar negeri di beberapa pelabuhan. Kedua, terus menjalankan distribusi beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton, termasuk 50 ribu ton ke Food Station atau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

“Pasokan ke penggilingan akhir tahun lalu juga sudah 200 ribu ton. Dua kali (sebanyak) 200 ribu ton beras komersial ke penggiling padi,” ujar Arief, dikutip dari Antara, Senin (12/2).

Ketiga, terus mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Tradisional dan Retail Modern. Keempat, mengerjakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Nasional.

“Sebanyak 1,2 juta ton SPHP ke outlet. Stok PIBC di atas 34 ribu ton,” ungkap Arief.

Kelima, memastikan Bantuan Pangan Beras akan dimulai kembali pada 15 Februari 2024 mendatang setelah periode pencoblosan Pilpres 2024 selesai.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bapanas-bantah-bansos-jadi-penyebab-harga-beras-mahal-tidak-ada-kaitannya-itu-229MRId0xsr

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations