Beras Mahal, KPPU Akui Terima Curhatan Pelaku Usaha Soal HET

Anggota Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Hilman Pujana mengaku mendapatkan keluhan dari pelaku usaha soal Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.

Hal ini diutarakan oleh Hilman usai melakukan diskusi Gejolak Harga Pangan Terutama Beras di Kantor KPPU Jakarta pada Rabu (28/2).

Hilman bilang, pelaku usaha kesulitan memasok beras premium ke ritel modern, karena harga yang sudah melampaui HET. Sementara, ritel modern tidak akan menjajakan beras di atas HET.

“Tadi beberapa curhatan dari pelaku usaha produsen, kenapa mereka agak kesulitan untuk memasok, karena ada hambatan terkait dengan HET, jadi mereka tidak bisa suplai ke market karena nggak masuk harga bahan gabahnya untuk mereka produksi sudah di atas Rp 7000 (per kg),” kata Hilman di Kantor KPPU Jakarta pada Rabu (28/2).

Menurutnya, dalam hal ini, pelaku usaha mengharapkan pemerintah untuk mengevaluasi besaran HET beras premium saat ini yang berada pada angka Rp 13.900 per kg.

“Tentunya dengan produksi segala macam, sampai di ritel ya nggak akan masuk (harga beras premium), pasti akan di atas HET. Mereka mengharapkan ada penyesuaian HET dan lain-lain, ” jelas Hilman.

Hilman mengklaim, dalam diskusi yang dibesut KPPU tersebut, perwakilan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan meninjau ulang HET beras premium yang tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.

“Tentunya ini tadi, domainnya di pemerintah, tadi juga disampaikan oleh Bapanas juga akan dilakukan review terkait HET dan lain-lain,” tambah Hilman.

Kendati demikian, Hilman menyebutkan sementara ini KPPU tidak mengambil langkah untuk merekomendasikan evaluasi HET beras kepada pemerintah.

"Kalo untuk kita involve di HET kayaknya gak deh. Kita kan fokus dengan tugas dan fungsi kita, di saran pertimbangan untuk yang memang ada persaingannya," terang Hilman.

Dalam diskusi itu, Hilman menyebutkan ada beberapa pemangku kebijakan yang turut hadir, seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), Bapanas dan Food Station Cipinang.

“Kalau yang tadi kita undang ada dari produsen beras premium, Perpadi, Kemendag, Kementan, Bapanas, Food Station dari Cipinang,” pungkas Hilman.