Berpotensi Jebol, Pertamina Minta Tambahan Kuota Solar 1,3 Juta KL di 2023
Pertamina memprediksi kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar berpotensi jebol hingga akhir tahun ini, sehingga mengusulkan penambahan kuota 1,3 juta kiloliter (KL). #bisnisupdate #update #bisnis #text
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan paparannya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

PT Pertamina (Persero) memprediksi kuota Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar berpotensi jebol hingga akhir tahun ini, sehingga mengusulkan penambahan kuota 1,3 juta kiloliter (KL).

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, meminta persetujuan Komisi VII DPR atas penambahan kuota Solar dan LPG. Kelebihan kuota ini seiring dengan peningkatan konsumsi karena pertumbuhan ekonomi yang semakin baik.

"Ada sedikit peningkatan di volume, tapi dari sisi anggaran sangat aman. Anggaran untuk LPG hanya terpakai sebagian, jadi masih ada sisa anggaran sehingga bisa digunakan untuk menambah anggaran tambahan kuota ini," jelasnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR, Selasa (21/11).

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menuturkan kuota Solar yang ditetapkan tahun ini sebesar 16,8 juta KL, sehingga total menjadi 18,1 juta KL. Angka tersebut masih lebih rendah dari realisasi kuota di tahun 2022.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Foto: Akbar Maulana/kumparan
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan. Foto: Akbar Maulana/kumparan

"Ada beberapa permohonan dukungan yang dapat kami sampaikan terkait penyesuaian kuota. Pertama, untuk JBT Solar penyesuaian kuota sebesar 1,3 juta KL dari kuota awal sebesar 16,8 juta KL di 2023 ini," kata Riva.

Riva melanjutkan, permintaan tambahan kuota juga berlaku untuk minyak tanah atau kerosene sebesar 4.000 KL atau 0,8 persen, dari awalnya 500 ribu KL menjadi 504 ribu KL.

Sementara untuk Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, lanjut dia, saat ini masih under kuota alias tidak membutuhkan penyesuaian kuota. Kemudian, LPG 3 kilogram juga membutuhkan tambahan kuota.

Ilustrasi solar. Foto: brodin/Shutterstock
Ilustrasi solar. Foto: brodin/Shutterstock

"Untuk LPG 3 kg ini menjadi 8,19 juta metrik ton yang kita usulkan, dari kuotanya 8 juta metrik ton. Sejak dilakukan pendaftaran subsidi tepat dan perhitungan bersama Kementerian ESDM, memang ada pengurangan dari kelebihan kuota tersebut yang dihitung prognosanya," jelas Riva.

Riva memaparkan realisasi penyaluran LPG 3 kilogram tumbuh di tahun 2023, sebelumnya ditentukan prognosa dari kelebihan kuota untuk LPG di tahun ini adalah sebesar 8,28 juta metrik ton.

"Dari 8,28 juta kuota LPG prognosa yang dihitung, telah dilakukan perhitungan ulang, dan mendapatkan persetujuan dari Kementerian ESDM untuk rapat bersama 3 menteri sebesar 8,19 juta," ungkapnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/berpotensi-jebol-pertamina-minta-tambahan-kuota-solar-1-3-juta-kl-di-2023-21cczifNHfK

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations