Bertualang Menjelajahi Ragam Budaya di Tengah Kota Singapura yang Modern
Meski dikenal dengan kehidupan metropolitannya yang dinamis dan tak pernah tidur, Negeri Singa ternyata kental akan beragam budaya.
Salah satu mural karya Yip Yew Chong di Kampong Gelam. Foto: https://www.instagram.com/yipyewchong/
Salah satu mural karya Yip Yew Chong di Kampong Gelam. Foto: https://www.instagram.com/yipyewchong/

Setiap sudut Singapura mampu membuat liburanmu yang biasa makin luar biasa. Bagaimana tidak, meski dikenal dengan kehidupan metropolitannya yang dinamis dan tak pernah tidur, Negeri Singa ternyata kental akan beragam budaya.

Jangan heran jika kamu mendengar warga lokal berbicara menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebab, Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil menjadi 4 bahasa resmi yang digunakan di sini.

Beberapa kawasan juga menjadi satu blok dengan kebudayaan tertentu. Chinatown dengan budaya peranakannya yang kental, Haji Lane yang populer dengan suasana Timur Tengah, atau Little India yang menjadi distrik paling semarak di Singapura.

Jika kamu mengambil waktu seminggu untuk berlibur, ada kebudayaan baru yang kamu pelajari setidaknya setiap 2 hari sekali. Percayalah, ke mana pun langkahmu tertuju, Singapura memiliki cara tersendiri untuk memberikan pengalaman tak terduga bagi siapapun yang mengunjunginya.

Ragam Etnis dan Budaya Jadi Satu: Sebuah Simbol #SingapuraBanget

Bersiaplah untuk menemukan pengalaman liburan yang luar biasa saat ke Singapura. Mulai dari makanan hingga arsitektur, setiap tempat yang kamu kunjungi akan menunjukkan keunikan sebuah budaya.

Enggak percaya?

Salah satu spot foto di Chinatown. Foto: dok. Indie Singapore Tours
Salah satu spot foto di Chinatown. Foto: dok. Indie Singapore Tours

Segera ambil buku catatanmu lalu catat semua itinerary yang kumparan berikan dalam artikel ini. Bila sudah selesai, buka aplikasi tiket.com atau Blibli untuk mencari tiket pesawat, hotel, serta atraksi seru selama di Singapura.

Selain memudahkanmu untuk liburan, tiket.com dan Blibli juga memberikan diskon serta penawaran menarik hingga Rp 1 juta. Pokoknya, bikin liburan yang biasa jadi makin luar biasa!

Liburan Hari Pertama dan Kedua di Singapura: Kenali Budaya Peranakan

1. Menjelajahi Chinatown bareng Indie Singapore Tours

Kuil-kuil bersejarah, kios warna-warni, serta kuliner yang autentik merupakan gambaran yang pas untuk Chinatown. Saat dijelajahi, area ini akan membuatmu merasa menjadi keturunan peranakan. Karena itulah, mengikuti tur jalan kaki dari Indie Singapore Tours menjadi itinerary pertama yang perlu kamu lakukan.

Keliling Chinatown bersama Indie Singapore Tours. Foto: dok. Indie Singapore Tours
Keliling Chinatown bersama Indie Singapore Tours. Foto: dok. Indie Singapore Tours

Selama tiga jam, kamu akan diperkenalkan dengan kebudayaan Tionghoa sambil melihat bangunan-bangunan bersejarah. Salah satu tempat yang akan dikunjungi yaitu Kuil Thian Hock Keng yang dibangun pada 1840.

Tanpa menggunakan satu paku pun, kuil tersebut menampilkan arsitektur Tiongkok Selatan dengan ukiran rumit di dinding dan atapnya. Pada waktu itu, kuil ini dibangun sebagai bentuk terima kasih masyarakat Tionghoa karena telah menemukan Singapura sebagai pelabuhan utama mereka.

Kamu juga akan diajak ke Keong Saik Street untuk melihat bekas kawasan lampu merah di Singapura. Area ini dikenal sebagai tempat nongkrong dengan deretan ruko warna-warni. Jalanannya yang tidak terlalu besar dengan bangunan megah membuat Keong Saik Street jadi destinasi di Singapura yang instagramable.

Tahu apa yang lebih menarik? Indie Singapore Tours tidak memungut biaya apapun selama tur alias gratis! Namun, kamu tetap boleh memberikan tip kepada para pemandu.

Untuk mengikuti tur ini, cukup daftarkan dirimu melalui website resmi Indie Singapore Tours dan pilih jadwal yang telah ditentukan. Nantinya, kamu akan diminta menunggu di Exit A Stasiun MRT Chinatown untuk bertemu dengan traveler lain dan pemandu Indie Singapore Tours.

2. Mencicipi Jajanan Khas Peranakan bareng Hawkerwalk

Pada hari yang sama, kamu juga bisa reservasi tur gratis lain bernama Hawkerwalk @ Old School Snacks untuk mencicipi cita rasa otentik jajanan khas Singapura. Berbagai kedai makanan lokal siap memanjakan lidahmu sejak pertama kali tur dimulai.

Mencari jajanan lokal khas Peranakan bersama Hawkerwalk @ Old School Snacks. Foto: dok. Hawkerwalk
Mencari jajanan lokal khas Peranakan bersama Hawkerwalk @ Old School Snacks. Foto: dok. Hawkerwalk

Bersiaplah untuk mencicipi Char Kway Teow, Kaya Toast, Hokkien Mee, Popiah, dan jajanan menarik lainnya saat mengikuti Hawkerwalk @ Old School Snacks. Enggak cuma itu, kamu juga akan mempelajari asal-usul makanan tersebut serta sejarah di baliknya.

Tenang, tur ini gratis! Cukup daftarkan dirimu di laman Singapore Tourism Board atau klik link ini untuk booking slot sesuai kedatanganmu di Singapura ya!

3. Melepas Lelah di Hotel Mewah: The Clan Hotel

Setelah mengikuti dua tur dalam satu hari yang sama, kamu berhak untuk melepas lelah di hotel terbaik Singapura. Salah satu yang bisa dipilih yaitu The Clan Hotel.

Berada di persimpangan kawasan Far East Square dan Telok Ayer, The Clan Hotel hanya berjarak beberapa menit dari Chinatown. Bukan sekadar penginapan biasa, hotel ini didesain dengan arsitektur mewah berbalut budaya Tionghoa.

Eksterior The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel
Eksterior The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel

Atmosfer budaya peranakan telah terasa sejak kamu disuguhkan teh khas China yang dikembangkan oleh pembuat teh lokal Singapura, Pryce Tea, ketika sampai di lobby hotel. Sambil menunggu kamarmu disiapkan, nikmati secangkir teh itu bersama dengan Tau Sar Piah, kue kacang tradisional khas Tionghoa.

Premier Room di The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel
Premier Room di The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel

Saat sampai di kamar, interior dan fasilitas modern yang berbalut nuansa hitam, abu-abu, serta coklat mampu menghadirkan kenyamanan bagi para tamu. Jangan lupa nikmati sensasi berendam dengan aromaterapi yang menenangkan sambil menatap gedung-gedung tinggi Singapura.

Pemandangan di kolam berenang The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel
Pemandangan di kolam berenang The Clan Hotel. Foto: dok. The Clan Hotel

Menariknya lagi, The Clan Hotel telah bekerja sama dengan sejumlah restoran untuk menyajikan kuliner lokal yang bisa langsung diantar ke kamarmu. Mulai dari makanan berat hingga camilan tradisional, bisa kamu pesan kapan pun.

Keunikan ini pun membuat The Clan Hotel jadi penginapan paling dicari saat berlibur ke Singapura. Biar enggak kehabisan kamar, kamu bisa langsung pesan di tiket.com ya!

4. Bertualang ke Sudut Singapura yang Aesthetic: Katong & Joo-Chiat

Usai melepas lelah hari pertama, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Katong dan Joo Chiat besoknya. Sebagai pusat pemukiman penduduk peranakan di Singapura, Katong - Joo Chiat menampilkan berbagai bangunan bergaya peranakan yang estetik.

Rumah warna-warni di Katong - Joo Chiat. Foto: Shutterstock
Rumah warna-warni di Katong - Joo Chiat. Foto: Shutterstock

Kamu juga bisa dengan mudah menemukan toko-toko souvenir antik yang menjual pernak-pernik lokal, hingga kafe dan restoran legendaris.

Salah satu restoran itu adalah Sinpopo yang terletak di 241 Street Tanjong Katong. Dengan nuansa retro yang kental, restoran ini menyajikan ragam menu lokal yang telah dipadukan dengan sentuhan modern.

Misalnya Braised Cabbage in Superior Stock yang menjadi menu andalan Sinpopo. Rasakan kubis renyah dengan perpaduan kaldu ayam yang kental. Membuatmu lupa bahwa menu ini dapat dikategorikan sebagai makanan sehat.

5. Belajar Mitologi Tionghoa di Haw Par Villa

Selesai menyantap makanan di Sinpopo, kamu dapat mengunjungi Haw Par Villa yang terletak di sebuah bukit di Pasir Panjang, Singapura. Dibangun pada 1937, temukanlah bangunan kerajaan Tiongkok beserta ribuan patung dan lukisan.

Gerbang depan Haw Par Villa. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Gerbang depan Haw Par Villa. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Haw Par Villa terkenal dengan ilustrasi tentang cerita mitos rakyat Tiongkok, 10 Courts of Hell. Cerita tersebut menggambarkan bagaimana manusia-manusia yang berbuat jahat sepanjang hidupnya akan dibawa ke neraka untuk dihukum.

Ada pula patung yang menggambarkan cerita indah bak negeri dongeng, seperti Perjalanan ke Barat dan Legenda Ular Putih. Untuk mengunjungi Haw Par Villa, kamu tidak dikenakan biaya tiket masuk. Alias gratis!

Liburan Hari Ketiga di Singapura: Menyelami budaya Timur Tengah di Kampong Gelam

1. Mendengar Aminah Bercerita sambil Keliling Kampong Gelam

Liburanmu di Singapura enggak cuma menjelajahi budaya Tionghoa dan Peranakan. Pada hari ketiga, kamu bisa mengikuti tur Aminah in Kampong Gelam dan mulai menyelami budaya Timur Tengah.

Sama seperti namanya, tur ini akan dipandu oleh seorang wanita bernama Aminah untuk mengelilingi Kampong Gelam. Sepanjang tur, kamu akan diceritakan sejarah perkembangan kebudayaan Timur Tengah pada masa awal Singapura.

Aminah juga akan mengajakmu ke bangunan-bangunan ikonik di North Bridge Road, Arab Street, Kandahar Street, Baghdad Street, Bussorah Street, hingga Bussorah Mall. Kamu mungkin perlu berhenti sebentar di Haji Lane untuk mengambil foto karena setiap sudutnya instagramable.

Para turis mengikuti Aminah in Kampong Gelam. Foto: dok. Let's Go Tour
Para turis mengikuti Aminah in Kampong Gelam. Foto: dok. Let's Go Tour

Sebelum mengikuti Aminah in Kampong Gelam, pastikan kamu sudah reservasi terlebih dahulu di laman Let's Go Tour. Setelah menentukan tanggal yang kamu inginkan, datanglah ke kantor Let's Go Tour di Block 462 Crawford Ln, #01-57 untuk berkumpul dengan pelancong lain.

Tur Aminah in Kampong Gelam hanya memakan waktu dua jam. Karena itulah, kamu bisa melanjutkan perjalananmu untuk belanja oleh-oleh di Bugis Street.

2. Belanja di Pusat Oleh-oleh Terlengkap: Bugis Street

Merupakan pusat oleh-oleh khas Negeri Singa yang murah dan lengkap, Bugis Street dibagi menjadi beberapa wilayah. Ada toko-toko yang berisi pakaian, hiasan, dan pernak-pernik; ada pula kawasan tempat makan yang menawarkan sajian lezat nan halal dengan harga terjangkau.

Bila hendak mencicipi mall Singapura, kamu bisa ke Bugis+. Pusat perbelanjaan modern yang memiliki 10 lantai ini dipenuhi butik pakaian lokal dan toko-toko dari brand fashion ternama Singapura.

Suasana di Bugis Street. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Suasana di Bugis Street. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Bugis Street buka dari pukul 11:00 sampai 22:00 waktu Singapura. Beberapa toko juga buka hingga pukul 11 malam. Jadi, enggak perlu terburu-buru saat menyelam di surga belanja ini ya!

3. Memanjakan Lidah di Labyrinth

Selesai mendapatkan barang-barang khas Singapura untuk oleh-oleh maupun dipakai sendiri, akhiri perjalananmu pada hari ketiga dengan mengunjungi Labyrinth. Berada di Esplanade Mall, restoran ini menyajikan berbagai hidangan tradisional khas Singapura.

Bila biasanya hidangan-hidangan tersebut biasa kamu temukan di Hawker Center, Labyrinth menyajikannya dengan nuansa fine dining. Jadi, kesan mewah akan menyelimutimu selama makan.

Menariknya lagi, 90 persen dari menu Labyrinth ini dibuat dari bahan-bahan lokal. Enggak heran, restoran ini mendapatkan penghargaan Sustainable Restaurant Award 2021.

Labyrinth Chili Crab. Foto: dok. Labyrinth
Labyrinth Chili Crab. Foto: dok. Labyrinth

Salah satu menu yang patut kamu coba adalah Chili Crab. Tak sekadar Chili Crab biasa, hidangan ini memadukan kepiting goreng dengan es krim dalam satu piring. Untuk hidangan yang lebih menyegarkan, coba Bak Kut Teh atau Hainan Kopi Tales sebagai signature menu dari Labyrinth.

Liburan Hari Keempat di Singapura: Ikut dalam Kemeriahan Budaya India

1. Explore Budaya Timur Tengah di Little India

Lanjut pada hari keempat, kamu bisa mengunjungi Little India untuk merasakan distrik paling meriah dan penuh warna di Singapura. Suara-suara para penjual kain dan perhiasan, pedagang makanan tradisional, hingga komunitas seni saling tumpang tindih saat kamu menginjakkan kaki di kawasan ini.

Salah satu bangunan ikonik yang patut dikunjungi adalah kuil Sri Veeramakaliamman. Ribuan patung dengan kostum meriah menjadi keunikan kuil ini. Tingginya yang mencapai 15 meter seolah menambah suasana magis di sekitar kuil.

Kuil Sri Veeramakaliamman. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Kuil Sri Veeramakaliamman. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Tak hanya kuil, kamu juga bisa menemukan masjid dengan arsitektur menarik di kawasan Little India. Bernama Abdul Gafoor Mosque, masjid ini menjadi salah satu masjid tertua sekaligus monumen nasional di Singapura.

Secara bentuk, eksterior dan interior Abdul Gafoor Mosque mengikuti desain Saracenic dan Romawi. Tepat di atas pintu masuk, terlihat jam matahari yang memancarkan 25 sinar dengan kaligrafi Bahasa Arab.

Abdul Gafoor Mosque. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Abdul Gafoor Mosque. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Bila mencari spot instagramable, berkunjunglah ke The House of Tan Teng Niah. Dari kejauhan, kamu sudah bisa melihat warna pelangi dilukis pada vila dua lantai ini.

Eksterior The House of Tan Teng Niah mengambil gaya arsitektur Eropa dan China, membuatnya unik dan cocok jadi spot instagramable bagi siapapun yang mengunjungi Little India.

2. Merasakan Kelezatan Makanan Tradisional India di Muthu’s Curry

Ke Little India kurang lengkap bila tidak mencicipi kuliner khasnya. Berkunjunglah ke Muthu's Curry, salah satu restoran paling bergengsi di Singapura. Sejak 1969, restoran ini menyajikan berbagai hidangan tradisional India.

Ilustrasi The Fish Head Curry. Foto: Shutterstock
Ilustrasi The Fish Head Curry. Foto: Shutterstock

Salah satu yang tidak boleh kamu lewatkan adalah The Fish Head Curry in South Indian Style. Merupakan inovasi kuliner dari sang pendiri, Ayyakkannu, The Fish Head Curry in South Indian Style menyajikan kepala ikan kakap merah dengan rempah-rempah asli dari India Selatan. Kuliner ini bahkan telah mendapat predikat Michelin Star, lho!

Selama lima dekade berdiri, Muthu's Curry justru tidak kehilangan jati diri. Ia terus melakukan terobosan kuliner dengan menghadirkan makanan laut segar serta daging yang lezat -berpadu dengan rempah-rempah aromatik.

3. Menginap di Hotel yang Instagramable: The Great Madras

Tak jauh dari Little India, ada sebuah penginapan yang dapat jadi pilihan tepat untuk istirahat saat liburan ke Singapura. Bernama The Great Madras, hotel ini sengaja didesain dengan eksterior dan interior yang instagramable. Setiap sudut bahkan bisa mempercantik feed Instagram milikmu!

Fasilitas The Great Madras Hotel. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Fasilitas The Great Madras Hotel. Foto: dok. Singapore Tourism Board

Dulunya, The Great Madras merupakan apartemen yang dibangun sebelum perang. Ia lalu direnovasi untuk menghidupkan kembali seni pada 1930-an. Enggak cuma tempat menginap, hotel ini juga menyajikan kafe, tempat laundry, serta kolam renang di rooftop.

Segera booking kamar yang kamu inginkan di The Great Madras lewat tiket.com. Tenang, ada promo dan berbagai penawaran menarik yang bikin liburanmu makin hemat!

4. Menghabiskan malam Singapura di Analogue Initiative

Untuk makan malam, kamu bisa mengunjungi Analogue Initiative yang terletak di CHIJMES, Victoria Street. Mengusung konsep sustainable living, restoran ini menggunakan metode, bahan, dan teknologi alternatif untuk memperkenalkan semangat keberlanjutan dalam industri makanan.

Meski sebagian besar menu dibuat dengan bahan dasar nabati, percayalah makanan yang masuk akan memanjakan lidahmu. Coba pesan Potine ang dibuat dari kentang, miso jamur, keju vegan, serta daun bawang. Cicipi cita rasa klasik dalam makanan modern ini.

Kamu juga dapat memesan Nangka Taco yang dibuat seperti rendang pada isiannya. Sejak gigitan pertama, kamu bahkan akan merasa bahwa hidangan ini berisi daging, bukan nangka.

Menu-menu di Analogue Initiative. Foto: dok. Analogue Initiative
Menu-menu di Analogue Initiative. Foto: dok. Analogue Initiative

Menariknya lagi, Analogue Initiative juga memiliki bar dengan konter cetak 3D yang terbuat dari 1.600 kg plastik daur ulang. Warna gradien pirus dengan garis berkelok menutup area bar seperti jembatan pesawat ruang angkasa.

Penasaran? Biar liburanmu makin luar biasa, jangan lupa masukkan Analogue Initiative dalam itinerary saat ke Singapura ya!

Liburan Hari Kelima di Singapura: Menikmati Suasana Kota di Jalan Besar

1. Explore Budaya Lokal di Jalan Besar

Perjalananmu ke Singapura kali ini akan ditutup dengan mengitari suasana kota di Jalan Besar. Sebagai salah satu distrik di jantung Negeri Singa, Jalan Besar kaya akan budaya dan kulinernya.

Coba tonton New World's End, sebuah teater jalanan yang imersif. Selama 60 menit, bersiaplah untuk menjelajahi gang-gang tersembunyi di Jalan Besar pada tahun 1960-an. Jangan kaget jika teater ini juga menampilkan sisi gelap dari New World's End Amusement Park yang ikonik.

Beberapa bangunan di Jalan Besar. Foto: dok. Singapore Tourism Board
Beberapa bangunan di Jalan Besar. Foto: dok. Singapore Tourism Board

2. Mengisi Ulang Gula dalam Tubuh di Butter Studio

Isi ulang asupan gula dengan mengunjungi Butter Studio yang menyajikan berbagai camilan manis khas Singapura yang sedang tren. Di dalam etalase, kamu akan melihat kue-kue ala Pinterest berjejer rapi dengan hiasan dedaunan dan buah-buahan. Kafe ini juga terkenal memadukan bahan-bahan out of the box, lho! Sebut saja Milo dengan Speculoo atau salted caramel dengan red velvet.

3. Dinner dengan Masakan Klasik dan Modern di Nutmeg & Clove

Pada malam hari, kamu bisa ke Nutmeg & Clove yang terletak di 8 Purvis Street. Dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah Singapura, restoran ini menghadirkan berbagai masakan ala zaman kolonial hingga kota metropolitan Singapura seperti sekarang.

Hidangan-hidangan klasik dan koktail dengan sentuhan lokal dapat dengan mudah kamu temukan saat ke Nutmeg & Clove. Salah satu yang tak boleh terlewat yaitu Curry Chicken Kueh Pie Tee. Hidangan ini menyajikan kue tart tipis dan renyah dengan campuran sayuran dan saus kari. Cocok sebagai pendamping koktail yang kamu pesan.

Untuk makanan berat, kamu bisa memesan Braised Pork Belly Chee Cheong Fun yang menjadi signature menu di sini. Rasakan gurihnya keju dengan daging dan nasi dalam setiap sendok.

Menu makanan di Nutmeg & Clove. Foto: dok. Nutmeg & Clove
Menu makanan di Nutmeg & Clove. Foto: dok. Nutmeg & Clove

Untuk koktail, coba pilih Lah Leh Meh, sebuah minuman ala Manhattan yang memadukan kopi hijau dengan genmaicha. Rasakan sensasi halus, sedikit punchy, dan hangat saat kamu meneguknya. Ada pula Dark Horse, koktail bergaya highball yang menyegarkan dengan aroma coklat dan sensasi rasa panggang.

Selesai sudah susunan itinerary untuk liburan selama 5 hari di Singapura. Di antara tempat-tempat tadi, mana yang paling ingin kamu tuju? Segera rencanakan liburanmu di Singapura bareng tiket.com atau Blibli lalu temukan perubahan menakjubkan setiap hari!

Yuk saatnya kamu bertualang untuk mencari pengalaman tiada duanya di Negeri Singa! #VisitSingapore #MadeinSingapore #SingapuraBanget

Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio

Apa saja restoran yang wajib dikunjungi saat ke Little India Singapura?

Kamu dapat mengunjungi Muthu's Curry untuk mencicipi hidangan tradisional India; Platform 1094 untuk mencoba makanan-makanan inovatif nan lezat; dan Absurdities SG untuk mendapatkan pengalaman unik dan tak biasa di Singapura.

Apa saja pilihan dessert dan bakery halal di Kampong Gelam?

Kamu bisa coba Konditori Artisan Bakes dengan kue-kue uniknya seperti Banoffee dan Lemon Meringue; All Things Delicious dengan deretan roti yang fresh from the oven; serta The Malayan Councils yang cocok untuk sarapan.

Apakah yang harus disiapkan untuk menggunakan MRT dan bis di SIngapura?

Kamu bisa menggunakan EZ Link Card yang bisa dibeli di 7-Eleven; kartu ATM sendiri yang sudah ada lambang signal; dan Tourist Pass yang bisa dibeli di Changi Recommends.

https://kumparan.com/kumparantravel/bertualang-menjelajahi-ragam-budaya-di-tengah-kota-singapura-yang-modern-21oUGpqcul7

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations