BI Diproyeksikan Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen di Januari 2024
Sejumlah ekonom memproyeksi Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan di level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Rabu (16/1). #bisnisupdate #update #bisnis #text
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstoc
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstoc

Sejumlah ekonom memproyeksi Bank Indonesia (BI) akan menahan suku bunga acuan di level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Rabu (16/1).

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan perkembangan kondisi ekonomi global mengindikasikan bahwa ketidakpastian yang masih tinggi. Data inflasi global terkini di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan tekanan inflasi yang masih berlanjut.

"Sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai arah suku bunga kebijakan global ke depan," kata Josua kepada kumparan, Rabu (17/1).

Josua menjelaskan, tingkat inflasi di AS pada Desember 2023 tercatat sebesar 3,4 persen yoy. Angka itu meningkat dari 3,1 persen yoy di November 2p23 dan di atas ekspektasi pasar yang sebesar 3,2 persen yoy.

"Kami mengantisipasi bahwa inflasi AS belum akan turun dengan cepat menuju target 2 persen sehingga kami masih melihat kemungkinan The Fed memangkas suku bunga acuan pada paruh kedua tahun 2024," ungkapnya.

Sementara di dalam negeri, perkembangan ekonomi Indonesia terus menunjukkan ketahanan. Inflasi bulan Desember 2023 tercatat rendah di level 2,61 persen yoy. Angka itu menurun dari 2,86 persen yoy di bulan sebelumnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sambutan saat membuka ASEAN Fest 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan sambutan saat membuka ASEAN Fest 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (22/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Penurunan tersebut sejalan dengan normalisasi harga energi dan harga input produksi, yang mendukung terjaganya tingkat inflasi harga yang diatur pemerintah dan inflasi inti. Di sisi lain, surplus perdagangan Indonesia bertahan hingga akhir tahun 2023.

"Mengingat perkembangan terakhir baik dari sisi global maupun domestik, kami memperkirakan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga BI rate di level 6,00 persen pada RDG bulan Januari 2024 ini," tegas Josua.

Dihubungi terpisah, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, BI masih perlu mempertahankan suku bunga acuan 6 persen pada Januari ini.

Menurutnya, inflasi Indonesia sepanjang 2023 menunjukkan tren penurunan dan ada dalam kisaran target BI. Realisasi inflasi pada 2023 yang sebesar 2,61 persen jauh di bawah angka inflasi 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen akibat meroketnya harga komoditas dan energi.

Sementara dari sisi eksternal, Indonesia pun secara konsisten mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 2023 dan tercatat sebesar USD 3,3 miliar pada Desember 2023.

Sayangnya, rupiah memiliki performa lebih buruk pada dua minggu pertama 2024 meski tercatat cukup stabil.

“Menimbang berbagai faktor tersebut, kami berpandangan BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6 persen pada bulan ini,” kata Riefky.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bi-diproyeksikan-tahan-suku-bunga-acuan-6-persen-di-januari-2024-21yxcSJjY34

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations