BI Proyeksi Ekonomi Global Capai 3 Persen di Tengah Resesi Jepang dan Inggris
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari sebelumnya 2,8 persen ke 3 persen di 2024. #bisnisupdate #update #Bisnis #text
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari sebelumnya 2,8 persen ke 3 persen di 2024. Revisi ke atas itu dilakukan di tengah resesi Jepang dan Inggris.

"Ekonomi global diperkirakan tumbuh sebesar 3,1 persen pada 2023 dan 3 persen pada 2024. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya masing-masing sebesar 3,0 persen dan 2,8 persen," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (21/2).

Perry mengungkapkan, moncernya kinerja ekonomi global ditopang oleh kuatnya kinerja ekonomi Amerika Serikat dan India.

"Ingat AS masih 16 persen dari share ekonomi dunia, dan Indonesia juga ekspor banyak komoditas ke AS khususnya ekspor produk maritim. Demikian juga India, yang memang pertumbuhannya lebih tinggi," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasan Jepang hingga Inggris masuk ke dalam jurang resesi. Adapun, dalam dua kuartal beruntun, kedua negara itu mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi.

Ilustrasi kereta di Jepang. Foto: Shutterstock
Ilustrasi kereta di Jepang. Foto: Shutterstock

Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi kedua negara maju ini memang sudah cukup lemah. Hal itu disebabkan oleh dua hal yakni ketegangan geopolitik Rusia Ukraina dan tingginya suku bunga negara di Eropa.

"Mereka (Jepang dan Inggris) sudah cukup lemah. Entah karena perang di Ukraina yang mempengaruhi terutama Eropa. Tapi juga Jepang dan Eropa secara umum juga akan terpengaruh oleh kebijakan ekonomi terutama suku bunga naik," kata Sri Mulyani di Hotel St. Regis Jakarta, Selasa (20/2).

Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah lembaga internasional sudah menyampaikan proyeksi ekonomi negara maju. Dalam prediksi itu, negara maju disebut akan mengalami tekanan yang cukup dalam imbas tingginya suku bunga bank sentral.

"Itu pasti mempengaruhi kinerja perekonomian. Itu yang menyebabkan kenapa proyeksi dan outlook ekonomi bagi banyak negara terutama G-7 akan cenderung melemah. Ini menjadi tantangan untuk lingkungan global kita semua," ungkapnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Hotel St.Regis Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Hotel St.Regis Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan dirinya bersama para menteri keuangan negara G-20 akan mengadakan pertemuan di Brasil. Salah satu yang dibahas mengenai kondisi perekonomian global.

"Jadi nanti kita lihat minggu depan saya menghadiri G20 di Brasil pasti nanti ada update mengenai kondisi perekonomian global," ungkapnya.

Pertumbuhan ekonomi Jepang negatif dalam dua kuartal beruntun, yakni minus 3,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2023 dan turun 0,4 persen yoy di kuartal berikutnya. Adapun, pertumbuhan ekonomi yang negatif merupakan indikator perekonomian suatu negara berada dalam resesi teknis.

Hal yang sama juga terjadi pada ekonomi Inggris. Pada kuartal III 2023 perekonomian Inggris terkontraksi 0,1 persen dan berlanjut di kuartal IV 2023 yang minus 0,3 persen.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bi-proyeksi-ekonomi-global-capai-3-persen-di-tengah-resesi-jepang-dan-inggris-22CzIX5TMVh

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations