BI Proyeksi Ekonomi RI Melambat ke 5,11-5,15 Persen di Kuartal III 2023
Bank Indonesia proyeksi pertumbuhan ekonomi RI melambat ke 5,11-5,15 persen di kuartal III 2023. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Agustus 2023, Kamis (24/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan Agustus 2023, Kamis (24/8/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2023 mendatang masih di atas 5 persen, yakni 5,11-5,15 persen. Proyeksi ini melambat dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 yang tumbuh 5,17 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, prediksi tersebut masih optimistis meskipun ada tantangan perlambatan ekonomi di China. Menurutnya, sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen terutama dari kuatnya permintaan domestik, terlihat dari kenaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah. serta peningkatan investasi.

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap bertahan di tengah kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia.

"Pertumbuhan ekonomi kemarin di kuartal II 5,17 persen, kuartal III ini kurang lebih ya sekitar 5,15-5,11 persen, tinggi lho itu," ujarnya saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Kamis (24/8).

Perry menjelaskan, inflasi Indonesia pun termasuk yang terbaik dari negara berkembang lain bahkan dunia di 3,08 persen pada Juli 2023, rendah bahkan dari Amerika Serikat (AS). Di akhir tahun ini, BI memprediksi inflasi di sekitar 2,9 persen.

Sementara target pertumbuhan ekonomi BI juga masih tetap di 4,5-5,3 persen di tahun ini, dan 4,7-5,5 persen di tahun 2024. Target tersebut masih lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,6-4,7 persen di 2024.

Dampak Perlambatan Ekonomi China

Adapun perlambatan ekonomi China terlihat dari indeks manufaktur (PMI) masih mengalami kontraksi, kini masih berada di 49,2 yang berisiko terhadap kinerja ekonomi negeri tersebut.

Perry menilai, dampak penurunan pertumbuhan ekonomi China tentu akan berdampak pada penurunan kinerja ekspor Indonesia, meskipun neraca perdagangan Indonesia masih surplus USD 1,3 miliar pada Juli 2023.

"Tapi sumber pertumbuhan kita itu dari domestik, konsumsi rumah tangga itu tinggi dan ini terutama di sektor-sektor jasa, sektor tersier, perdagangan, transportasi, pergudangan, akomodasi, makanan dan minuman," tuturnya.

"Ini menunjukkan sumber konsumsi rumah tangga dari kalangan milenial 70 persen dari penduduk kita, income-nya semakin tinggi, menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi domestik," tambah Perry.

Selain konsumsi rumah tangga, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh pertumbuhan investasi khususnya non bangunan. Sehingga, Perry memastikan belum ada perubahan target pertumbuhan Indonesia maupun inflasi di akhir tahun ini.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bi-proyeksi-ekonomi-ri-melambat-ke-5-11-5-15-persen-di-kuartal-iii-2023-213LSfuAdQH

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations