BPBD Demak Tak Masalah Warga Gelar Ritual Wedhus Kendhit: Bentuk Ikhtiar
BPBD Demak Tak Masalah Warga Gelar Ritual Wedhus Kendhit: Bentuk Ikhtiar #newsupdate #update #news #text
Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Foto udara permukiman warga terendam banjir di samping Sungai Wulan yang tanggulnya jebol di permukiman yang terendam banjir di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan

Sejumlah warga Demak menggelar ritual wedhus kendhit di salah satu tanggul sungai yang jebol. Saat ini, Kabupaten Demak memang tengah dilanda banjir besar, salah satunya akibat jebolnya sejumlah tanggul sungai.

Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @beritasemaranghariini, terlihat seekor kambing (wedhus) dilibatkan dalam ritual yang merupakan ikhtiar warga menanggulangi banjir. Menanggapi hal itu, Kepala BPBD Kabupaten Demak, Agus Nugroho, tak masalah dengan adanya ritual yang digelar warga tersebut.

"Itu antara orang Kudus atau Karanganyar [yang melakukan ritual]. Ya mungkin namanya orang usaha ikhtiar ada yang seperti itu. Ya monggo saja, yang penting aman saja," ujar Agus di kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (20/3).

Saat ini, kata Agus, banjir yang melanda Kabupaten Demak sudah meluas hingga ke 13 kecamatan dan 30 desa. Bahkan di Kecamatan Karanganyar, ketinggian air yang mencapai 2-3 meter membuat seluruh warga harus mengungsi.

"Banjirnya semakin tinggi dan semakin meluas sekarang 12 dan hampir 13 kecamatan kalau sama Wedung, kemarin 11 kecamatan sekarang desanya ada 30. Terdampak 97 ribu warga, kalau pengungsi kurang lebih 25 ribu ada yang di Kudus dan di Demak," jelas dia.

Agus mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah bahkan bila dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada tahun 1992. Saat itu, Agus mengaku sempat ikut mengungsi, namun kondisinya tak separah saat ini.

"Ini yang paling parah, kalau 1992 walaupun saya juga ngungsi tapi tidak separah ini. Ini nggak ada di Indonesia, sampai kita tiga kali mengeluarkan tanggap darurat," kata Agus.

https://kumparan.com/kumparannews/bpbd-demak-tak-masalah-warga-gelar-ritual-wedhus-kendhit-bentuk-ikhtiar-22O2FBRjJSC

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations