Brunei Mau Bikin Kereta Cepat Malaysia-IKN, Dirut KAI Akui Belum Ada Komunikasi
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengaku belum ada komunikasi soal rencana pembangunan kereta cepat IKN-Malaysia. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di Stasiun Gambir, Selasa (10/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di Stasiun Gambir, Selasa (10/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengaku belum ada komunikasi soal rencana pembangunan kereta cepat yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia oleh Perusahaan Brunei bernama Brunergy Utama.

"Belum belum (ada komunikasi dengan Brunei)," kata Didiek kepada awak media di Kompleks Parlemen, Rabu (3/4).

Meski begitu, Didiek mengatakan Indonesia membuka peluang kerja sama dengan negara mana pun, asal menguntungkan. "Kalau baik bagi Indonesia kita buka (peluang kerja sama tersebut)," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku belum ada komunikasi mengenai pembangunan proyek yang menghubungkan dua negara tersebut.

"Belum (ada komunikasi). Tapi saya tahu itu sudah dalam perencanaan lama," kata Jokowi kepada awak media di Lanud Halim, Rabu (3/4).

Brunergy Utama menjelaskan Kereta cepat ini akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara. Tahap pertama akan menghubungkan Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat di Indonesia, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, dan distrik Tutong di Brunei-serta wilayah barat dan barat. pantai utara pulau itu.

Tahap kedua, kereta cepat akan dibangun ke arah selatan yang menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan.

Presiden Jokowi di Sumbu Kebangsaan, ruang terbuka di kawasan inti pusat pemerintahan IKN, pada 17 Januari 2024. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi di Sumbu Kebangsaan, ruang terbuka di kawasan inti pusat pemerintahan IKN, pada 17 Januari 2024. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

"(Kalimantan) yang nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara,” tulis Brunergy Utama dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (2/4).

Di dalam proyek ini, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai hub utama jaringan kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun, dan kereta peluru tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Total nilai proyek diperkirakan mencapai USD 70 miliar. Meski begitu, belum ada kejelasan partisipasi dari Malaysia dan Indonesia dalam proyek ini.

Tanggapan Pemerintah Malaysia dan Indonesia

Kepala Menteri Negara Bagian Sabah Hajiji Noor memuji usulan megaproyek kereta api tersebut dan mengatakan transportasi masa depan ini bisa menjadi katalis ekonomi di wilayah Kalimantan. Dia menilai jika proyek ini terwujud, akan memfasilitasi perdagangan di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, meningkatkan pariwisata di wilayah Kalimantan, dan meningkatkan konektivitas antar masyarakat.

Sebelumnya, menurut berita Malaysia Free Malaysia Today, Menteri Pekerjaan Umum Malaysia Alexander Nanta Linggi pada November tahun lalu mengatakan kementeriannya telah menerima proposal awal mengenai proyek tersebut. Pemerintah federal telah menyetujui alokasi anggaran khusus untuk melakukan studi kelayakan pada rute di Sabah dan Sarawak.

Namun Perdana Menteri Sarawak Abang Johari Openg mengatakan pemerintah negara bagian Sarawak belum secara resmi didekati oleh perusahaan yang berbasis di Brunei untuk memulai proyek tersebut.

Seorang pejabat pemerintah daerah di Kalimantan Utara mengatakan kepada Nikkei Asia, sudah ada beberapa diskusi mengenai proyek tersebut dengan Brunei, namun Indonesia belum berkomitmen terhadap apa pun.

"Belum ada tindak lanjut mengenai masalah ini, terutama yang melibatkan kementerian," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

Sementara Menteri Komunikasi dan Transportasi Brunei Shamhary Mustapha mengatakan usulan tersebut belum dibahas secara resmi di tingkat pemerintah.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/brunei-mau-bikin-kereta-cepat-malaysia-ikn-dirut-kai-akui-belum-ada-komunikasi-22TbeFtT08L

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations