Bulog: Beras Bekas Mandi Buruh Tak Disalurkan ke Warga, Jadi Pakan Ternak
Kepala Biro Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomi Wijaya memastikan beras bekas mandi buruh lepas di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya Utara tidak akan disalurkan kepada masyarakat. #bisnisupdate
pekerja gudang Bulog mandi beras. dok, istimewa
pekerja gudang Bulog mandi beras. dok, istimewa

Kepala Biro Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomi Wijaya memastikan beras bekas mandi buruh lepas di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya Utara tidak akan disalurkan kepada masyarakat.

Tomi menjelaskan, tumpahan beras dari karung yang sobek ketika proses pengangkutan beras dari kapal ke gudang Bulog akan dilakukan pengarungan kembali di gudang. Nantinya, beras itu akan dimasukkan ke dalam mesin Rice to Rice (RtR) untuk standardisasi mutu beras.

Namun, tidak semua beras ini diproses di mesin RtR. Beras yang tidak diproses di dalam mesin RtR ini disebut dengan istilah beras sweeper atau beras sapuan.

"Di Bulog itu dikenal dengan namanya beras sapuan, jadi beras yang sudah tercecer di lantai gudang, yang bekas dimakan burung, terkadang juga dari karung 50 (kg) itu ada, itu namanya beras sweeping. Itu tidak digunakan lagi, tidak di bawah lagi ke Rice to Rice sebenarnya kalau beras yang sudah kotor," kata Tomi kepada kumparan.

Tomi bilang, beras yang di bawah ke tahap pengolahan Rice to Rice ini adalah beras yang sudah di-repacking dengan bagus, yakni beras yang tumpah dari karung yang sobek namun tetap terjamin kebersihannya.

Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan

"Beras sweeping itu beras sisaan yang berasal dari pecahan dari tumpukan-tumpukan. Kalau itu tidak digunakan kembali," kata Tomi.

Dengan begitu, beras bekas yang digunakan mandi oleh buruh lepas di gudang Bulog di Surabaya itu Tomi pastikan tidak akan diedarkan ke masyarakat.

"Iya betul. Biasanya dibuang, dan biasanya itu kepala gudang sudah punya jaringan-jaringan yang menggunakan untuk pakan ternak biasanya, beras-beras sisaannya, beras sweeping itu. Itu tidak digunakan kembali," -Kepala Biro Humas dan Kelembagaan Bulog, Tomi Wijaya-

Pastikan Beras Bulog Aman, Bersih, dan Higienis

Tomi menjelaskan proses RtR adalah pengolahan beras di dalam sebuah mesin untuk memastikan kualitas beras berstandar sesuai ketentuan kualitas beras yang dipakai menjadi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

"Jadi beras yang masuk Rice to Rice itu distandarkan kualitasnya, baik itu dari komponen kualitas derajat sosoh, kadar air, kadar menir. Itu distandarkan sesuai dengan ketentuan Cadangan Beras Pemerintah. Jadi melalui Rice to Rice sudah dipastikan beras sesuai standar yang untuk disalurkan kepada masyarakat," jelas Tomi.

Beras impor asal Kamboja tiba di Gudang Bulog Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
Beras impor asal Kamboja tiba di Gudang Bulog Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan

Standar CBP lainnya adalah soal higienitas, di mana dalam SOP pengarungan ulang beras di gudang Bulog semestinya buruh lepas harus mengenakan pakaian lengkap, rompi, serta alas kaki. SOP itu yang kemudian dilanggar oleh buruh lepas di gudang Bulog Surabaya yang kini sudah tidak dipekerjakan lagi.

"Dari seragam (buruh), kelihatan buruhnya juga tidak menggunakan rompi sesuai ketentuan. Lalu tidak pakai baju malah," kata Tomi.

Tomi juga menegaskan beras Bulog yang beredar di masyarakat adalah beras yang aman, bersih, dan higienis. Bahkan dia mencontohkan karyawan Bulog juga mengkonsumsi beras Bulog.

"Pastinya. Karena enggak hanya masyarakat yang mengkonsumsi itu. Karyawan Bulog pun setiap bulan mendapat jatah beras Bulog yang diberikan sesuai dengan ketentuannya. Kita sendiri setiap bulan dikasih jatah itu untuk dimakan. Jadi sudah pasti yang keluar dari gudang adalah beras yang sudah sesuai standardisasi mutu dan kualiti kontrolnya," tegas Tomi.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bulog-beras-bekas-mandi-buruh-tak-disalurkan-ke-warga-jadi-pakan-ternak-21qpJVUw2Hu

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations