Bye Dolar AS! RI, Thailand, dan Malaysia Sepakat Transaksi Pakai Uang Lokal
Dolar AS semakin ditinggal di kawasan ASEAN, beberapa negara sepakat transksi bilateral pakai mata uang lokal. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Bank Indonesia menggandeng sejumlah negara anggota ASEAN untuk menggunakan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran. Kerja sama LCT dilakukan BI dengan Malaysia dan Thailand.

Penandatangan kerja sama dilakukan Gubernur BI Perry Warjiyo, Gubernur Bank Negara Malaysia Ronadol Numnonda, dan Gubernur Bank of Thailand Ronadol Numnonda.

"Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand akan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) bilateral tentang Kerangka Kerja Sama untuk Mempromosikan Transaksi Bilateral dalam Mata Uang Lokal," kata Perry Perry di Hotel Mulia, Jumat (25/8).

Selain itu, dalam gelaran Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting and Related Meetings tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo juga menandatangani perjanjian Regional Payment Connectivity (RPC).

"Pada bulan Mei 2023, ASEAN telah menyepakati Deklarasi Pemimpin ASEAN. Deklarasi ini menegaskan peran sistem dan layanan pembayaran lintas negara yang lebih cepat, lebih murah, aman, transparan, dan inklusif dalam memberikan manfaat yang lebih luas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan ekonomi digital," kata Perry di Hotel Mulia, Jumat (25/8).

"Hari ini kita akan menyaksikan tonggak sejarah lain dalam mencapai hasil nyata dalam memajukan konektivitas pembayaran regional dan mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas di wilayah tersebut," imbuhnya.

Penandatangan kerja sama tersebut dilakukan Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur State Bank of Vietnam Thanh Ha Pham.

"Kami gembira bahwa Bank of Vietnam menandatangani MOU RPC. Brunei Darussalam juga resmi menyatakan niatnya untuk bergabung dengan RPC dengan mengirimkan Letter of Intention," kata dia.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan fenomena dedolarisasi sebetulnya sudah tercermin dari penurunan porsi penempatan mata uang dolar Amerika Serikat dalam portofolio cadangan devisa bank sentral global secara agregat.

Penandatangan MOU on Local Currency Transaction, Jumat (25/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Penandatangan MOU on Local Currency Transaction, Jumat (25/8). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Selain itu, upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS juga tercermin dari kerja sama Local Currency Settlement (LCT) dari sebagian bank sentral di Asia dalam transaksi perdagangan internasional dan investasi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.

"Dedolarisasi tersebut juga semakin meningkat sejalan dengan upaya negara-negara Tiongkok, Rusia dan beberapa negara BRICS lainnya untuk menggunakan mata uang sendiri," kata Josua kepada kumparan, Rabu (26/4).

Lebih lanjut, Josua mengungkapkan, kebijakan dedolarisasi mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap mata uang AS. Serta membuat rupiah menjadi stabil bahkan menguat.

Stabilitas nilai tukar rupiah tentu akan mendorong peningkatan investasi dan kegiatan perdagangan internasional. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi solid dalam jangka panjang.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/bye-dolar-as-ri-thailand-dan-malaysia-sepakat-transaksi-pakai-uang-lokal-213edSRVMpH

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations