Cak Imin Pertanyakan Urgensi Alat Perang, TKN: Belum Memahami Logika Pertahanan
Wakil Ketua Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Cak Imin soal urgensi pengadaan alat perang.
Bacawapres dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, usai menunaikan salat Jumat di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (15/9/2023). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Bacawapres dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, usai menunaikan salat Jumat di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (15/9/2023). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan dari Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang mempertanyakan urgensi pengadaan alat perang. Menurut Budiman, Muhaimin Iskandar belum memahami logika pertahanan.

“Mungkin beliau belum memahami konsep logika pertahanan dan situasi geopolitik dunia. Membeli alat perang atau Alutsista itu bukan untuk melakukan perang besok. Namun untuk mencegah perang dan mencegah negara kita diserang.” kata Budiman kepada wartawan di Jakarta (3/1)

Logika pertahanan ini, tegas Budiman, perlu dipahami oleh pemimpin karena pertahanan adalah hal yang vital agar kedaulatan bangsa terpelihara.

“Jika kita baru beli alat perang saat besok mau perang, alat perangnya akan terlambat. Baru datang setelah sebagian tanah air kita sudah diduduki tentara negara lain. Sebagian tentara kita tewas karena tak memiliki alat tempur, dan korban sipil sudah banyak.” jelas Budiman.

Politikus Budiman Sudjatmiko hadir di program Info A1 kumparan pada Jumat (25/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Politikus Budiman Sudjatmiko hadir di program Info A1 kumparan pada Jumat (25/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Sistem pertahanan ini, lanjut Budiman, menjadi perhatian penuh dari Pasangan Prabowo-Gibran. Pemantapan sistem pertahanan merupakan salah satu program yang ada di Astacita Prabowo-Gibran ke-2.

“Di Astacita kedua, kita bicara tentang jumlah anggaran pertahanan, melanjutkan kebijakan Pak Jokowi yang ingin memperkuat pertahanan Indonesia. Termasuk dalam konteks pencegahan dalam poin 6, memperkuat sistem deteksi dini serta memperkuat teknologi informasi dan memperkuat pertahanan cyber.” urai Budiman.

Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran bersama seluruh kader dan relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Konsolidasi Pemenangan Prabowo-Gibran bersama seluruh kader dan relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12/2023). Foto: Dok. Istimewa

Terkait dengan pernyataan yang membandingkan alat perang dengan alat pertanian, menurut Budiman itu juga adalah hal yang berbeda untuk dibandingkan.

“Alat perang dan alat pertanian keduanya penting. Untuk pertanian, Prabowo-Gibran juga memiliki program modernisasi bisnis pertanian, mekanisasi pertanian, serta lumbung pangan untuk swasembada. Ini dua hal yang berbeda. Jadi jangan dibandingkan, pilih alat perang atau alat pertanian.” jelas Budiman.

Sebelumnya hari ini (3/1), Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar di depan para petani di Soreang menyampaikan keheranannya dengan kondisi negara yang lebih memilih berutang membeli alat perang ketimbang alat pertanian.

"Kita nggak perang, kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian. Buat apa kita utang ratusan triliun tapi tidak untuk sesuatu yang nyatanya tak dibutuhkan? Nyatanya kita butuh pangan," kata Cak Imin.

(AI)

https://kumparan.com/kumparannews/cak-imin-pertanyakan-urgensi-alat-perang-tkn-belum-memahami-logika-pertahanan-21teDHaRlpl

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations