Cakap Kids Academy, Divergensi Belajar Bahasa Asing yang Partisipatif
Perusahaan edukasi berbasis teknologi, Cakap, membuka wadah belajar tatap muka bernama Cakap Kids Academy. #kumparanMOM #newsupdate
Cakap Kids Academy yang berlokasi di Gading Serpong, Kab. Tangerang Banten. Dok Cakap
Cakap Kids Academy yang berlokasi di Gading Serpong, Kab. Tangerang Banten. Dok Cakap

Pemerhati pendidikan E. Mulyasa dalam buku "Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan" pernah menyoroti pentingnya variasi dalam proses pembelajaran.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar, juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.

Kegiatan belajar-mengajar yang tidak monoton tidak hanya meningkatkan partisipasi siswa, namun juga memaksimalkan minat dan bakat siswa diluar akademis.

Hal ini direspons perusahaan edukasi berbasis teknologi (edtech), Cakap, yang membuka wadah belajar tatap muka bernama Cakap Kids Academy.

Cecilia Ong, Chief Operating Officer (COO) Cakap saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap
Cecilia Ong, Chief Operating Officer (COO) Cakap saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap

Fasilitas ini diperuntukkan bagi anak usia 4-12 tahun, tidak hanya bagi belajar bahasa asing (Inggris) namun juga terdapat fasilitas melatih motorik anak seperti mini gym hingga materi ajar minat khusus seperti seni hingga STEAM (science, technology, engineering, art, dan math).

Chief Operating Officer Cakap Cecillia Ong menyatakan inisiatif ini adalah wujud komitmen Cakap sebagai startup anak bangsa dalam meningkatkan kehidupan masyarakat sesuai misi perusahaan yakni elevating people’s life.

Cakap Kids Academy dikembangkan secara otentik oleh Cakap, sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak untuk mengembangkan minat dan keterampilan mereka di luar dari pendidikan formal.

“Kami percaya akan konsep divergensi dalam pembelajaran anak-anak di luar pendidikan formal, dapat meningkatkan kesempatan lebih untuk tumbuh kembang anak,” ujar Cecillia saat peresmian Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten.

Suasana saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap
Suasana saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap

Cakap Kids Academy fokus pada metode ajar yakni EXPERT, yang terdiri dari explore, practice dan certify. Pertama (explore) siswa akan diberikan kebebasan dalam menentukan target mereka dalam belajar bahasa.

Lalu praktik (practice) berupa belajar bahasa dengan guru secara tatap muka, serta mengaplikasikannya bersama teman dalam satu kelas (hingga enam orang). Terakhir (certify) siswa yang menyelesaikan program, mendapat skor serta sertifikat.

Keunikan metode ajar Cakap menopang penerapan teknik pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh kembang anak, terkesan fun tapi tetap fokus pada pembelajaran.

“Materi ajar terdiri dari role-play, lagu, permainan, art & craft, stimulasi hingga augmented reality (AR) guna menghadirkan sesi pembelajaran yang kondusif dalam pengembangan intelektual dan emosional," jelas Cecillia.

"Untuk penilaian dalam sertifikat berbasis pada Common European Framework of Reference for Languages (CEFR), kerangka umum kecakapan bahasa acuan Eropa yang diakui secara internasional, di mana mencakup masalah belajar, mengajar dan penilaian bahasa,” imbuhnya.

Sebagai perusahaan edukasi berbasis teknologi, Cakap menerapkan sistem Smart Classroom, yang dilengkapi dengan fitur facility schedule management, smart attendance dan learning trend analysis report.

Suasana saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap
Suasana saat pembukaan Cakap Kids Academy di Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Cakap

Siswa akan mendapatkan dua sesi dalam seminggu, dengan waktu belajar 50 menit setiap sesinya. Periode belajar terbagi menjadi 3, 6 dan 12 bulan. Seiring dengan proses pembelajarannya, tiap-tiap siswa akan mendapatkan daily goals chart untuk melihat perkembangan belajar mereka.

Aisha, ibu dari anak berusia 4 tahun mengungkapkan, saat ini bahasa asing terutama Inggris sudah bukan jadi pelengkap, namun kebutuhan. Dalam keseharian, ia dan sang suami membiasakan putranya berbahasa Inggris, namun hanya dalam ranah percakapan.

“Saya mencari tempat belajar bahasa Inggris buat anak agar bisa dapat materi yang lebih formal dan mengenal kosakata lebih banyak, sebelum ia memasuki sekolah formal,” ujar Aisha yang bermukim di bilangan Serpong saat berkonsultasi di Cakap Kids Academy.

Manfaat serupa juga dirasakan Rita. Ibu dari anak berusia 6 tahun ini merasa anaknya semakin menyukai belajar karena banyak hal yang bisa dieksplorasi dari Cakap Kids Academy.

"Pengajarnya ramah, bikin anak betah di ruang kelas, lokasi aman, nyaman dan cocok untuk belajar. (Juga) programnya unik karena ada area untuk explore kinestetik, jadi tidak bosan di ruang kelas terus," imbuh Rita.

(LAN)

https://kumparan.com/kumparanmom/cakap-kids-academy-divergensi-belajar-bahasa-asing-yang-partisipatif-21DweLU6FhC

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations