Cerita Luhut Dijenguk Utusan Khusus Joe Biden: Kasih Penghormatan ke Jokowi

Luhut Binsar Pandjaitan rupanya sudah keluar dari General Hospital Singapore sejak tiga hari lalu. Meski begitu, dia belum bisa kembali ke Indonesia karena harus menjalani rawat jalan.

Selama dirawat selama satu bulan lebih, Luhut banyak dijenguk pejabat penting. Salah satunya Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk urusan iklim, John Kerry. Luhut mengaku kaget seorang John Kerry rela datang jauh dari AS untuk melihat kondisinya.

Kata dia, John Kerry dan pejabat lain yang datang bukan hanya ingin tahu kondisi dirinya. Tapi juga memberikan rasa hormat ke Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

"Semua itu petinggi-petinggi yang datang jenguk saya, ujung-ujungnya membawa rasa hormat mereka pada Presiden Joko Widodo," terangnya.

Bantu Pertamina

Luhut dan John Kerry berbincang banyak hal di Singapura. Salah satunya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya USD 300 juta atau sekitar Rp 4,65 triliun (asumsi kurs Rp 15.500 per dolar AS).

Saat itu juga John langsung menelpon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini. Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan.

"(Dana) itu dilepaskan Amerika Serikat sehingga itu dapat kembali ke Pertamina tanpa keluar seperser pun," ujar Luhut.

Bantuan ini, kata dia, sekaligus meyakinkan dirinya sekali lagi bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika terjadi karena keteladanan yang dicontohkan Jokowi.

"Sehingga membuat para pemimpin dunia menghormati sosok beliau (Jokowi)," terangnya.

Sebagai seorang yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, Luhut ingin seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda meneladani karakter Jokowi sebagai Presiden Indonesia. Dia ingin masyarakat bisa bersikap adil dalam memberikan penilaian kepada seseorang, khususnya kepada calon pemimpin bangsa ini di masa depan.

"Janganlah kita terlalu fokus kepada siapa dan darimana dia berasal saja, tetapi lihatlah apa yang sudah dan akan dia perbuat untuk bangsa dan negara ini," jelasnya.