views
Ciri khas Museum Sangiran menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi situs bersejarah. Selain dikenal sebagai situs bersejarah, museum Sangiran juga dijadikan sebagai media edukasi bagi masyarakat khususnya tentang perkembangan manusia.
Museum Sangiran bahkan disebut sebagai situs bersejarah yang sangat penting dalam peradaban ilmu pengetahuan khususnya mengenai manusia purba.
Ciri Khas Museum Sangiran beserta Koleksinya
Mengutip dari buku berjudul Prasejarah Indonesia, Arfan Diansyah, dkk (2019: 122), ditinjau dari aspek paleoantropologis, paleontologist, arkeologis, maupun geologis, Museum Sangiran merupakan situs manusia purba dari kala Pleistosen yang paling lengkap di Indonesia, bahkan Asia.
Museum Sangiran memiliki ciri khas yang membuat banyak wisatawan tertarik mengunjunginya. Ciri khas Museum Sangiran terletak pada koleksi fosil yang berasal dari wilayah Sangiran.
Selain itu, Museum Sangiran menyimpan koleksi benda-benda purbakala yang tersimpan di dua tempat, yaitu di ruang pamer yang menyimpan koleksi sebanyak 2.931 buah koleksi dan di ruang penyimpanan khusus yang menyimpan koleksi sebanyak 10.875.
Berikut ini adalah sederet koleksi yang terdapat di Museum Sangiran:
Koleksi fosil manusia purba seperti Homo erectus dan Homo sapiens
Bagian-bagian tubuh pithecanthropus yang belum pernah ditemukan seperti tulang muka dan dasar tengkorak
Berbagai jenis hewan seperti Stegodon, kerbau purba, rusa, buaya, kuda nil, dan badak
Fosil binatang bertulang belakang
Fosil binatang laut dan air tawar
Fosil flora purba
Artefak batu seperti serpih, bilah, serut, gurdi, kapak persegi, hingga kapak
Selain memiliki koleksi terkait manusia purba, Museum Sangiran juga memiliki ciri khas berupa lokasinya yang dilalui oleh sungai yang indah yaitu Kali Cemoro. Sungai ini bermuara di Bengawan Solo. hal tersebut tentu jarang ditemukan pada museum pada umumnya yang ada di Indonesia.
Di dalam situs Sangiran terdapat lapisan tanah tua berfosil yang dianggap sebagai laboratorium alam yang sangat langka di dunia. Para ahli menilai Sangiran sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia dan dipakai sebagai tolok ukur kajian proses evolusi manusia dan lingkungan purbanya.
Hal tersebut menjadikan Sangiran ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh UNESCO pada 5 Desember 1996. Museum Sangiran terletak di antara Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Museum ini memiliki luas 59,21 kilometer persegi.
Baca juga: Nama Pemberi Patung Arca Gajah di Depan Museum Nasional dan Asal-Usulnya
Pemaparan mengenai ciri khas Museum Sangiran ini dapat diketahui untuk memperluas wawasan khususnya mengenai situs warisan dunia di Indonesia. (DAP)
https://kumparan.com/berita-terkini/ciri-khas-museum-sangiran-beserta-koleksi-yang-ada-di-dalamnya-21LxaV4n2k0
Comments
0 comment