Dalam 2 Tahun Harga Beras di Jogja Naik 48%, Tahun 2026 Harga Bisa Rp 22.500/Kg

Dalam dua tahun terakhir, harga beras di Jogja mengalami kenaikan hingga 48 persen. Tak cuma itu, saat ini stok beras di distributor-distributor Jogja juga mengalami kelangkaan.

Hal itu disampaikan oleh salah seorang distributor beras di Jogja, Aditya Syafii. Dalam dua bulan terakhir saja, sejak Desember 2023 sampai awal Februari, harga beras menurutnya sudah naik hingga Rp 1.400.

“Kelangkaan beras itu mulai ada tanda-tanda yang tidak wajar itu mulai September tahun 2022,” kata Aditya kepada Pandangan Jogja, Kamis (8/2).

Dalam dua tahun ini, harga beras menurut dia bukan lagi mengalami kenaikan, tapi sudah ganti harga. Sebab, kenaikannya sudah ada di kisaran 48 persen dibandingkan dengan dua tahun lalu.

“Beras itu per dua tahun ini itu kenaikannya 48 persen, itu kan tidak wajar,” kata dia.

Untuk beras medium misalnya, saat ini harganya di kisaran Rp 14.000 sampai Rp 14.500. Harga ini naik dari yang sebelumnya ada di angka Rp 9.500 sampai Rp 10.000.

Fenomena ini menurut dia perlu diwaspadai. Sebab, jika tren seperti ini terus terjadi, dia memprediksi harga beras dua tahun lagi bisa menyentuh angka Rp 22.500 per kilogram.

“Berarti kita nanti di tahun 2026, bisa-bisa beras itu di harga Rp 22.500 per kilogram jika grafik kenaikan terus berlanjut di setiap tahun ini dan tahun depan,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Syam Arjayanti, mengatakan bahwa memang terjadi kenaikan harga dan penurunan stok beras di distributor.

Untuk menjaga stabilitas stok dan harga beras, Disperindag DIY akan melakukan operasi pasar dan menggelar pasar murah.

“Kita akan segera melaksanakan operasi pasar dan pasar murah,” kata Syam pada Jumat (9/2).