Dampak Fase Positif IOD di Indonesia dan Australia
Oleh Berita Terkini
Ilustrasi Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia? - Sumber: Pexels/Ramses Galaz
Ilustrasi Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia? - Sumber: Pexels/Ramses Galaz

IOD atau Indian Ocean Dipole adalah fenomena global yang memberikan pengaruh terhadap curah hujan yang terjadi di Indonesia. Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia?

Indian Oceal Dipole memiliki dua fase, yakni fase negatif dan fase positif. Fase negatif membuat wilayah barat Samuda Hindia lebih dingin. Sebaliknya, fase positif membuat wilayah barat menjadi lebih hangat dibanding wilayah timur Samudra Hindia.

Apa yang Menjadi Dampak Fase Positif IOD di Indonesia dan Australia? Berikut Jawabannya!

Ilustrasi Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia? - Sumber: Pexels/Manuel Torez Gracia
Ilustrasi Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia? - Sumber: Pexels/Manuel Torez Gracia

Secara umum, Indonesia memiliki dua jenis musim, yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober - Maret dan musim kemarau berlangsung pada bulan April - September.

Dalam artikel bertajuk Studi Dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) Terhadap Curah Hujan di Pangkalpinang karya Akhmad Fadholi yang terbit di Jurnal Ilmu Lingkungan, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP Volume 11, disebutkan bahwa musim di Indonesia dipengaruhi oleh monsun, pengaruh lokal, dan fenomena global seperti El Nino, La Nina, Indian Ocean Dipole, dan lain-lain.

Indian Ocean Dipole merupakan fenomena yang terjadi akibat interaksi lautan dan atmosfer. Interaksi ini menyebabkan iklim antartahunan di Samudra Hindia mengalami variabilitas.

Fenomena IOD terdiri dari fase positif, fase negatif, dan fase netral. Apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia?

Fase positif dari fenomena IOD berdampak pada kekeringan berkepanjangan di wilayah Asia Tenggara dan Australia. Hal tersebut diakibatkan oleh rendahnya curah hujan yang berasal dari rendahnya tingkat evaporasi di wilayah perairan Samudra Hindia bagian timur yang suhu air permukaan lautnya menurun.

Penelitian di Universitas New South Wales menyatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara fase positif IOD dan kekeringan parah di wilayah Australia, terutama wilayah selatan.

Di Indonesia, fase positif IOD sendiri berdampak pada musim kemarau yang lebih kering dan lebih panjang, serta terlambatnya awal kedatangan musim penghujan. Fase ini pernah terjadi pada tahun 1997, 2005, dan 2019.

Akibat dari musim kemarau yang panjang ini misalnya sumber air mengalami kekeringan, hutan mudah terbakar, gagal panen, dan banyak lainnya.

Baca juga: Akibat dari Musim Kemarau yang Panjang bagi Lingkungan

Apabila muncul pertanyaan apa yang menjadi dampak fase positif IOD di Indonesia dan Australia? Ulasan di atas bisa menjadi kunci jawaban. (SASH)

https://kumparan.com/berita-terkini/dampak-fase-positif-iod-di-indonesia-dan-australia-228Jxwms4lV

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations