Dapat Danais Rp 1 M, Lurah DIY Beri Kuliah Gratis-Telur 3 Kali/Hari untuk Bumil
Oleh Pandangan Jogja
Ilustrasi beasiswa kuliah gratis. Foto: Shutterstock
Ilustrasi beasiswa kuliah gratis. Foto: Shutterstock

Kemiskinan dan stunting menjadi dua masalah utama yang menjadi prioritas pemanfaatan Rp 1 miliar Dana Keistimewaan (Danais) yang akan dibagikan Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tiap kalurahan.

Saat ini, angka kemiskinan DIY memang masih jadi yang paling tinggi di Jawa, dengan 11,49 persen per Maret 2023. Sedangkan angka stunting di DIY per tahun ini ada di angka 16,4 persen.

Lurah Sambirejo, Prambanan, Sleman, Wahyu Nugroho, mengatakan bahwa kalurahannya akan mengoptimalkan dana tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakatnya.

Salah satu program yang akan dia laksanakan dengan dana itu adalah menyiapkan beasiswa kuliah gratis untuk para pemuda dan pemudi di kalurahannya. Ia meyakini, bawa kemiskinan dan stunting yang masih ada sampai sekarang berakar pada kualitas pendidikan masyarakat yang belum memadai.

“Kenapa kami fokus di pendidikan? Karena pada prinsipnya kemiskinan dan stunting menurut Pemerintah Kalurahan kami itu dihasilkan karena ketidakpahaman kebutuhan pendidikan untuk membangun rumah tangga,” kata Wahyu Nugroho, yang juga merupakan Sekretaris Bidang Reformasi Birokrasi Kalurahan dan Urusan Keistimewaan di Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan se-DIY ‘Nayantaka’, pada Sabtu (28/10).

“Dengan pendidikan, harapan kami akan mengarahkan kepada calon keluarga ini sudah siap dulu sebelum berkeluarga,” lanjutnya.

Lurah Sambirejo, Prambanan, Sleman, Wahyu Nugroho. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Lurah Sambirejo, Prambanan, Sleman, Wahyu Nugroho. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Program kuliah gratis ini sebenarnya sudah diberikan kepada para pemuda Sambirejo oleh pemerintah kalurahan sejak tahun 2021 silam. Sampai sekarang sudah ada 40 orang yang dikuliahkan secara gratis di berbagai jurusan mulai dari akuntansi, manajemen, manajemen pariwisata, dan psikologi.

“Dengan tambahan Rp 1 miliar dari Danais, maka akan lebih banyak lagi beasiswa yang bisa kami sediakan, dan konsentrasi bidang studinya akan kami tambah sehingga semakin luas,” jelasnya.

Dengan pendidikan yang memadai, dari tingkat sekolah dasar, menengah, sampai pendidikan tinggi, maka tanpa ada intervensi dari pemerintah masyarakat akan memiliki inisiatif sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka dan membangun rumah tangga yang sehat.

“Tentunya juga akan mengurangi pernikahan di usia dini atau kehamilan sebelum menikah yang berisiko pada kelahiran bayi yang stunting, itu fungsi pendidikan menurut kami,” ujar Wahyu Nugroho.

Lurah Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Rudi. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Lurah Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Rudi. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Lurah Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Rudi, juga akan fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka stunting dengan anggaran Rp 1 miliar ini. Menurutnya, ini adalah pekerjaan yang lebih berat dari sekadar membangun infrastruktur.

“Kalau hanya membangun fisik itu lebih cepat, tapi kalau membangun manusia sebagai generasi penerus itu butuh waktu panjang,” kata Rudi.

Program pencegahan stunting menurut dia akan dimulai sejak masyarakat masih remaja sampai ia siap untuk menikah dan membangun rumah tangga. Bahkan, kalurahan akan memberikan pendampingan kepada setiap ibu hamil (bumil) secara intens, satu bumil satu kader.

“Karena kita sekarang sedang menggalakan penanganan gizi buruk, satu bumil itu wajib makan 3 telur ayam sehari, selama 6 bulan. Makanya perlu dikawal satu bumil diberi satu kader,” jelasnya.

“Karena nanti kalau stunting, gizi buruk tidak tertangani, mustahil kita mau bangun apapun kalau ini tidak ditangani dengan baik,” kata Rudi.

Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock

Untuk para pemuda, Kalurahan Banjararum juga menyiapkan program Pemuda Cinta Desa yang bekerja sama dengan karang taruna untuk mengelola desa. Salah satunya bekerja sama dengan BUMKal untuk menciptakan lapangan-lapangan kerja bagi para pemuda.

“Misalnya kita ajari mereka bertani yang menyenangkan dan menguntungkan bagi dia, jadi tidak perlu ke kota jauh-jauh untuk mencari kerja,” ujarnya.

https://kumparan.com/pandangan-jogja/dapat-danais-rp-1-m-lurah-diy-beri-kuliah-gratis-telur-3-kali-hari-untuk-bumil-21TvDDPXSrZ

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations