Data PDRB dan Kemiskinan Jadi Polemik, Ini Kata Kepala BPS Sulawesi Utara

MANADO - Data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Kemiskinan di Sulawesi Utara (Sulut), kini sedang jadi polemik yang melibatkan dua kepala daerah yakni Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Bupati Kepulauan Talaud, Elly Engelbert Lasut.

Menanggapi itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra, menyebutkan jika dua kepala daerah tersebut tidak ada yang salah dalam menyampaikan data, mengingat keduanya menggunakan acuan data yang sama yakni dari BPS.

"Saya lihat yang ditampilkan adalah data BPS, tapi dari sisi yang berbeda. Satu dari sisi keekonomian daerah PDRB total, dan satunya lagi dari PDRB per kapita," ujar Asim.

Dikatakan Asim, BPS membuat data untuk bisa diakses oleh siapa pun, di mana tujuan dari adanya data itu untuk menjadi acuan kebijakan ke depan. Ditegaskannya, BPS tidak pernah berpihak kepada siapa pun, dan hanya menampilkan data yang diperoleh lewat metode empiris yang teruji.

Lanjut dikatakan Asim, secara umum dari data-data yang ada, dirinya menilai kini pembangunan di Sulut cukup maju pesat, di mana itu juga ditopang oleh dua wilayah baik Kota Manado maupun Kabupaten Kepulauan Talaud.

“Semuanya mempunyai kontribusi kemajuan Sulut. Yang harus kita upayakan adalah bahwa semua berjuang untuk rakyat. Itu intinya. Jadi data ekonomi sudah clear, betul,” kata Asim.

Menurut Asim, saat ini sebaiknya yang fokus saat ini adalah untuk membangun Sulut lebih baik lagi dengan sinergisitas bersama.

Sementara itu, Asim juga mengimbau masyarakat untuk merespons dengan arif apa yang saat ini terjadi. Menurutnya, masyarakat jangan terjebak ke hal-hal yang negatif, tapi justru menjadikan momentum untuk bangkit usai pandemi COVID-19.

"Sulut itu bisa leading, karena tumbuh ekonomi kita di atas rata-rata. Masyarakat juga harus arif dalam melihat ini. Jangan saling menyalahkan, tapi bagaimana kita saling mendukung," kata Asim kembali.

febry kodongan