Elon Musk Gugat LSM yang Minta Twitter Atasi Ujaran Kebencian
X Corp atau Twitter, menggugat Center for Countering Digital Hate (CCDH) karena menyebut X membiarkan konten ujaran kebencian di platform-nya. #kumparanTECH
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil saat meninggalkan hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. Foto: Tingshu Wang/Reuters
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil saat meninggalkan hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. Foto: Tingshu Wang/Reuters

Perusahaan media sosial X Corp milik Elon Musk, yang sebelumnya Twitter, menggugat lembaga non profit Center for Countering Digital Hate (CCDH) karena menyebut X membiarkan dan memperbanyak konten ujaran kebencian di platform-nya.

CCDH, yang berbasis di London, berada dalam posisi untuk mendorong X bertanggung jawab atas konten ujaran kebencian. CCDH berulang kali mengkritik langkah Elon Musk yang memulihkan akun yang telah dilarang dan malah melonggarkan moderasi.

X Corp sebelumnya telah mengirim surat ke CCDH yang memberi tahu akan menggugat atas kerugian yang telah dialami oleh X Corp. Gugatan kemudian diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California pada 31 Juli 2023.

Surat itu dikirim oleh Alex Spiro dari firma hukum AS, Quinn Emanuel Urquhart dan Sullivan, salah satu pengacara utama Elon Musk, yang juga mengirim peringatan hukum ke Meta bulan Juli 2023 atas peluncuran Threads, aplikasi pesaing Twitter.

Spiro menuduh CCDH telah membuat "serangkaian klaim yang meresahkan dan tidak berdasar yang tampaknya diperhitungkan untuk merugikan Twitter secara umum, dan bisnis periklanan digitalnya secara khusus".

Logo baru Twitter berlambang X dan logo lama bergambar burung biru. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Logo baru Twitter berlambang X dan logo lama bergambar burung biru. Foto: Dado Ruvic/REUTERS

Spiro memilih artikel CCDH yang mengklaim bahwa "Twitter gagal menindak 99% akun Twitter Blue yang mentwit kebencian." Riset CCDH ini memantau 100 twit yang dinilai mengandung ujaran kebencian, dan CCDH menilai X Corp tidak mengambil tindakan apapun dalam empat hari kemudian.

Spiro mengatakan artikel tersebut tidak memberikan metodologi untuk pemilihan atau pengujian twit dan tidak menjelaskan mengapa 100 twit itu yang dipilih, dari hampir 500 juta twit di platform dalam sehari.

“Artikel tersebut tidak lebih dari serangkaian klaim yang menghasut, menyesatkan, dan tidak didukung berdasarkan tinjauan sepintas dari tweet acak,” tulis Spiro. Ia juga menuduh bahwa operasi CCDH "didukung oleh dana dari pesaing komersial X Corp, serta entitas pemerintah dan afiliasinya".

CCDH membantah tidak menerima dana dari perusahaan media sosial atau badan pemerintah.

Menanggapi surat gugatan itu, pengacara CCDH menuduh X Corp "mengintimidasi mereka yang memiliki keberanian untuk menentang penghasutan, ujaran kebencian, dan konten berbahaya secara online." CCDH juga mengatakan bahwa tuduhan X Corp tidak memiliki dasar faktual.

Pengacara CCDH, Roberta Kaplan, dari firma hukum AS Kaplan Hecker dan Finck, mengatakan kepada The Guardian, bahwa gugatan ini adalah upaya untuk membungkam kritik yang jujur dan penelitian independen.

Jelas, perilaku seperti itu sangat tidak konsisten dengan komitmen terhadap kebebasan berbicara yang konon dipegang oleh kepemimpinan Twitter saat ini. - Roberta Kaplan, Pengacara CCDH -

Dalam hasil tahunan terakhir yang diterbitkan, bisnis iklan menyumbang 90% dari pendapatan Twitter sebesar $5,1 miliar, tetapi pengiklan telah menahan pengeluaran sejak pengambilalihan perusahaan oleh Elon Musk. Beberapa orang berpendapat ini karena kekhawatiran atas kepemilikan Musk dan standar moderasi konten. Musk mengatakan baru-baru ini bahwa pendapatan iklan di Twitter telah turun hingga 50%.

https://kumparan.com/kumparantech/elon-musk-gugat-lsm-yang-minta-twitter-atasi-ujaran-kebencian-20uI36lZgxL

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations