Gagal Menang 8 Pertandingan, Direktur Persebaya: Rekor Terburuk Sejak 2017

Persebaya Surabaya kembali gagal meraih kemenangan dalam laga lanjutan Liga 1. Dalam laga melawan Persis Solo di stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (13/12) malam, Persebaya lagi-lagi harus puas dengan hasil seri. Ini sekaligus memperpanjang daftar Persebaya tak pernah menang selama 8 laga pertandingan terakhir.

Direktur Operasional Persebaya Candra Wahyudi menuturkan rekor 8 kali tak pernah menang ini menjadi rekor terburuk yang ditorehkan Persebaya sejak kembali berlaga di Liga 1 pada 2017.

"Rekor ini menjadi yang terburuk bagi Persebaya sejak 2017," tegas Candra, di hadapan Bonek yang menggelar aksi demo di stadion GBT, usai pertandingan kontra Persis Solo.

Candra melanjutkan, Persebaya masih mempunyai 13 pertandingan ke depannya dan ia menuturkan jika Bonek (suporter Persebaya) tak bisa menghukum Persebaya hanya dari 21 laga yang saat ini telah berjalan.

Candra pun meminta tolong kepada Bonek untuk menunggu hasil hingga akhir musim.

"Tolong akhiri situasi tidak mengenakkan (boikot) ini. Kalau nanti di akhir musim, Persebaya tidak sesuai dengan harapan, silakan hukum Persebaya," tukasnya.

Terkait perbaikan performance tim, Candra akan berkomunikasi dengan semua pihak termasuk tim pelatih.

Dalam kesempatan tersebut Candra juga mengungkapkan jika sang manager, Yahya Alkatiri, sudah tidak lagi menjadi bagian dari manajemen Persebaya. Ini seperti tuntutan Bonek yang menginginkan Yahya mundur imbas buruknya penampilan Persebaya selama 8 pertandingan berturut-turut.

"Dengan tidak adanya sosok Manajer Yahya Alkatiri, itu menandakan sudah tidak ada lagi beliau di tim ini hingga akhir musim," tandas Candra.

Seperti diberitakan Basra sebelumnya, dukungan Bonek kepada Persebaya secara langsung di stadion GBT mulai surut. Bonek melakukan aksi boikot dengan tidak datang ke stadion GBT sebagai imbas tak pernah menangnya Persebaya dalam sejumlah pertandingan terakhir. Aksi boikot ini menyebabkan laga kandang Persebaya selalu sepi penonton.