Ganjar Jawab Kritik Panelis di Dialog Muhammadiyah soal Perangi Kemiskinan

Pasangan capres/cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dikritisi mengenai visi dan misi untuk Pilpres 2024 mendatang di acara Dialog Publik PP Muhammadiyah.

Panelis diskusi mengkritisi terkait salah satu visi dari pasangan calon ini untuk masalah kemiskinan. Seorang panelis ini mengkritisi Ganjar saat ia menjabat sebagai Gubernur Jateng 2 periode yang dinilai tidak menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

“Khusus untuk Pak Ganjar, karena sudah pernah memimpin Jateng 2 periode, maaf tentang kemiskinan dan ini sudah sering diungkap,” kata Panelis diskusi di UMJ, Tangsel, Kamis (23/11).

“Di dokumen ini ada obsesi pasangan nomor 3 ini untuk menekan angka kemiskinan menjadi 2,5% ini sangat obsesif sekali, padahal angka kemiskinan kita itu kisaran 9,3% bahkan yang lebih obsesif adalah menekan angka kemiskinan ekstrem 0%,” lanjutnya.

Menjawab pertanyaan panelis tersebut, Ganjar mengatakan bahwa untuk menekan angka kemiskinan itu kuncinya adalah data yang terintegrasi.

“Kemiskinan ekstrem itu masuk desil 1, Pak kalau desil 1 kita mau berantas caranya harus yang tadi saya sampaikan, Pak, datanya harus pasti, orangnya pasti, dan ini diambil oleh negara,” jawab Ganjar.

Ganjar menekankan pentingnya sinkronisasi data tersebut. Ia mengatakan pernah berbicara mengenai data tersebut bersama pemerintah pusat.

“Saat itu saya sampaikan kepada pusat, ada rapat dengan wapres semuanya, ‘Pak kalau datanya begini enggak beres Pak, boleh enggak data saya ambil alih’, ‘oh tidak bisa’,” tuturnya.

Ganjar lantas menyebut caranya menekan angka kemiskinan adalah dengan mendirikan sekolah vokasi khusus untuk masyarakat miskin.

“Kami bangun sekolah, namanya SMK Jateng Pak, hanya orang miskin, 3 tahun kami investasi untuk mereka, tahun ke-4 sudah panen dan mereka menjadi tulang punggung keluarga,” tutup dia.