Garuda Indonesia Tunggu Arahan untuk Buka Rute ke Bandara VVIP IKN

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyebutkan maskapai membidik rute penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta (CGK) langsung menuju Bandara VVIP IKN.

Meski memprediksi trafik yang tinggi, Irfan mengakui masih menunggu arahan pemerintah, dalam hal ini terutama Badan Otorita IKN (OIKN), terkait spesifikasi dan persyaratan pesawat yang bisa mendarat di Bandara VVIP.

"IKN memang secara di atas kertas memungkinkan dan harusnya kita terbang ke sana. Tapi kita masih tunggu dari Otorita IKN, apakah benar spek-nya itu sesuai dengan persyaratan yang dipenuhi," jelasnya saat Diskusi Forwahub, Kamis (7/3).

Irfan mengatakan, jika Garuda Indonesia bisa membuka rute ke Bandara VVIP IKN, maka penerbangan menuju Bandara Sepinggan Balikpapan (BPN) akan dikurangi. Maskapai sudah memiliki frekuensi penerbangan yang tinggi ke Balikpapan bahkan dengan armada wide body.

Selain itu, dia juga mendapatkan informasi bahwa Jembatan duplikasi Pulau Balang bentang pendek akan rampung sebelum lebaran tahun ini, sehingga Balikpapan ke IKN hanya 30 menit.

Dengan begitu, seharusnya walaupun tidak bisa terbang ke Bandara VVIP IKN, Garuda Indonesia masih bisa melayani masyarakat melalui Bandara Sepinggan, meskipun pejabat negara biasanya memang harus melalui Bandara VVIP.

"Nanti ada diskusi lain, seperti biasa wacana banyak ya. Rencananya memang kan itu untuk VVIP sementara yang lainnya ke Balikpapan ya sebenernya cukup memadai, karena 30 menit ke IKN," pungkas Irfan.

Sementara itu, Citilink Indonesia memprediksi kenaikan trafik penumpang menuju Bandara Sepinggan, selama pengembangan IKN Nusantara. Maskapai akan terus menambah rute dari kota-kota selain Jakarta.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai, mengatakan trafik penumpang dari Jakarta menuju Balikpapan memang sangat tinggi karena pembangunan IKN.

Dengan demikian, Dewa akan memanfaatkan momentum ini dengan penambahan rute. Maskapai di bawah naungan Garuda Indonesia ini mempertimbangkan dua kota, yakni Yogyakarta atau Semarang.

"Sehingga kami berusaha untuk coba alternatif dari luar Jakarta, kita coba buka juga dari Yogya atau dari Semarang menuju langsung ke Balikpapan," ungkapnya.

Lantaran potensi trafiknya tinggi, Dewa memastikan frekuensi penerbangannya juga akan banyak. "Saya kira demand-nya juga cukup tinggi, sehingga bisa terbang sehari sekali atau bahkan mungkin lebih," tambahnya.