Gender Mempengaruhi Pembelajaran Matematika, Benarkah?
Oleh Ardiyani Sekarningrum
Ilustrasi anak belajar matematika sumber: Shutterstock
Ilustrasi anak belajar matematika sumber: Shutterstock

Matematika diajarkan dan dipelajari tentu memiliki sebuah tujuan, yaitu untuk mempersiapkan siswa agar mampu menggunakan matematika dan berpikir matematis dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan di bidang ini banyak siswa baik laki-laki maupun perempuan menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang membosankan. Perbedaan gender tidak hanya menyebabkan perbedaan dalam kemampuan matematika tetapi juga dalam bagaimana pengetahuan matematika diperoleh.

Relasi gender dan matematika

Perbedaan gender tidak hanya menyebabkan perbedaan kemampuan matematika, tetapi juga sarana untuk memperoleh pengetahuan matematika. Banyak yang berpendapat bahwa anak perempuan kurang berhasil dalam matematika dibandingkan anak laki-laki. Selain itu, anak perempuan hampir tidak pernah memiliki minat yang sama dalam pertanyaan teoretis seperti anak laki-laki. Lebih banyak anak perempuan tertarik pada pertanyaan praktis daripada pertanyaan teoretis.

Perbedaan gender tentu menyebabkan perbedaan fisiologi dan memengaruhi perbedaan psikologis dalam belajar. Sehingga siswa laki-laki dan perempuan memiliki banyak perbedaan dalam belajar matematika. Perbedaan gender tidak hanya mengakibatkan perbedaan kemampuan dalam matematika, tetapi cara memperoleh pengetahuan itu sendiri.

Ilustrasi anak belajar menghitung sumber: Shutterstock
Ilustrasi anak belajar menghitung sumber: Shutterstock

Tak hanya itu, peran pendidikan, sosial dan budaya juga mempengaruhi hal tersebut. Dalam buku ajar juga masih sering ditemui gambar-gambar maupun susunan kalimat yang tidak mencerminkan kesetaraan gender. Misalnya "Ayah biasanya pergi bekerja untuk mencari nafkah, sementara ibu tinggal di rumah merawat anak-anak dan mengurus rumah tangga." Susunan kalimat tersebut mencerminkan sifat feminim dan kerja domestik bagi perempuan, serta sifat maskulin dan kerja publik bagi laki-laki.

Strategi Pemecahan masalah matematika antara laki-laki dan perempuan

Penting untuk diingat bahwa strategi untuk memecahkan masalah dapat sangat bervariasi antar individu, tanpa memandang jenis kelamin. Namun, sejumlah penelitian telah mengidentifikasi tren umum dalam strategi yang dapat digunakan perempuan dan laki-laki untuk menyelesaikan masalah. Perlu diingat bahwa perbedaan ini lebih terkait dengan faktor budaya, sosial dan pekerjaan. Berikut adalah beberapa contohnya

Strategi pemecahan masalah yang digunakan laki-laki:

1. Metode analitik

Laki-laki cenderung menggunakan metode analitis, fokus pada langkah-langkah detail dan pemecahan masalah yang sistematis. Mereka mungkin cenderung memecah masalah menjadi langkah-langkah kecil sebelum mencari solusi.

2. Notasi simbolik

Anak laki-laki sering merasa nyaman dengan notasi matematika yang lebih abstrak dan simbolis, seperti aljabar, dan dapat dengan mudah menggeneralisasikan pola dalam menyelesaikan masalah.

3. Berdasarkan hasil

Laki-laki cenderung lebih fokus pada hasil akhir dan solusi dari suatu masalah. Mereka mungkin lebih termotivasi oleh prestasi dan persaingan akhirnya.

Strategi pemecahan masalah yang digunakan Perempuan:

1. Pendekatan komprehensif

Perempuan cenderung mengambil pendekatan holistik, melihat masalah secara keseluruhan dan mencari hubungan antar konsep yang berbeda sebelum memecahkan masalah.

2. Metode Kerja sama

Anak perempuan mungkin senang berdiskusi dan bekerja sama memecahkan masalah matematika, mencari dukungan dari teman, atau menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif.

3. Orientasi Proses

Perempuan cenderung fokus pada proses pemecahan masalah dan pemahaman konsep, bukan hanya solusi akhir. Mereka mungkin lebih memperhatikan arti sebenarnya dari masalah tersebut.

Sekali lagi, perlu diingat bahwa ini adalah kesamaan dan bahwa individu mungkin memiliki preferensi strategis yang berbeda, tanpa memandang jenis kelamin. Peran pendidikan, budaya, pengalaman pribadi, dan lingkungan belajar juga sangat berpengaruh dalam menentukan strategi yang digunakan individu untuk memecahkan masalah. Menghargai keragaman pendekatan dan strategi untuk memecahkan masalah matematika merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua siswa.

https://kumparan.com/ardiyani-sekarningrum/gender-mempengaruhi-pembelajaran-matematika-benarkah-20vRyxKar89

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations