Gerakan Peduli Koin Ajak Pelajar Nabung Uang Koin

Sebagai strategi untuk menarik uang rupiah pecahan logam/koin yang tersimpan di masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Jawa Timur menggandeng institusi sekolah dalam kampanye Gerakan Peduli Koin.

Untuk tahap awal BI Jatim telah menyelenggarakan lomba pengumpulan koin pada awal Oktober hingga November di sejumlah sekolah dasar di Surabaya dan sekitarnya.

"Lomba pengumpulan koin diikuti siswa-siswa untuk ditabung di bank secara kolektif oleh pihak sekolah. Selanjutnya lomba tersebut diperluas kepada berbagai lapisan masyarakat," jelas Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Doddy Zulverdi, kepada Basra, Jumat (17/11).

Doddy melanjutkan, pencapaian pengumpulan uang logam melalui lomba Gerakan Peduli Koin, uang logam sebanyak Rp 543 juta berhasil disetorkan ke bank.

"Dengan adanya program kampanye peduli uang koin diharapkan agar siswa, masyarakat luas bisa memanfaatkan atau menabungkan uang koinnya ke bank," tuturnya.

Doddy menjelaskan, saat ini uang koin yang dicetak BI, begitu keluar kadang tidak diketahui perputarannya. Menurut Doddy, kalau keluar meski tidak kembali ke bank, tapi ada perputaran, itu masih bagus.

“Tapi yang terjadi setelah kita cek termasuk ke pedagang, perusahaan atau toko-toko ritel mereka justru kesulitan (mencari uang koin untuk kembalian ke pembeli). Sehingga ada toko tidak memberi kembaliannya dan mengganti dengan lainnya. Uang kembalian konsumen pakai permen atau harganya di up supaya harganya full. Sehingga tidak perlu pakai pengembalian yang terlalu banyak. Nah ini kan merugikan konsumen,” terangnya.

Maka itu BI mendorong agar uang koin bisa dimanfaatkan, disetor atau ditabung ke bank. Salah satu caranya yakni melalui kampanye peduli uang koin yang menyasar siswa sekolah.

“Jadi kita mendorong orang tuanya juga untuk memanfaatkan, mengumpulkan uangnya. Termasuk kalau enggak dipakai, ditabung saja ke bank,” tandasnya.