Hadiri Temu Aktivis Jogja di UGM, Gus Imin Bicara Masalah Ketahanan Pangan
Oleh Pandangan Jogja
Muhaimin Iskandar dalam acara Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (11/10). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Muhaimin Iskandar dalam acara Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (11/10). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Bakal calon wakil presiden (bacapres) pendamping Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, mengungkapkan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan masih menjadi pekerjaan rumah Indonesia meski sudah dibahas selama 20 tahun oleh dua pemerintahan berbeda.

Hal itu disampaikan oleh Gus Imin saat menghadiri acara deklarasi dukungan Persatuan Nasional Aktivis Demokrasi bertajuk Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (11/10).

“Kita bicara ketahanan pangan saya kira sudah 15 tahun, bahkan 20 tahun. Kita bicara tentang kemandirian pangan hampir 20 tahun, kita bicara itu,” kata Gus Imin, Rabu (11/10).

“Tapi kayaknya ada stagnasi yang terus menerus selama 20 tahun ini,” lanjutnya.

Muhaimin Iskandar dalam acara Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (11/10). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Muhaimin Iskandar dalam acara Temu Juang Aktivis Jogja untuk AMIN di University Club Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Rabu (11/10). Foto: Arif UT/Pandangan Jogja

Meski begitu, Gus Imin mengatakan dia tidak menyalahkan dua pemerintah sebelumnya yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Joko Widodo (Jokowi) yang masing-masing telah berkuasa selama dua periode.

“Tapi kayaknya ini ada sesuatu yang menjadi kabut, Pak SBY semangat waktu itu juga kemandirian pangan, Pak Jokowi juga sepakat kemandirian pangan,” kata dia.

Dia mengaku sudah terjun langsung ke lapangan dan melihat berbagai permasalahan ketahanan pangan yang ada, mulai dari masalah pupuk, petani, food estate, hingga murahnya harga jual produk petani padahal biaya produksi mereka sangat mahal.

Dia menilai, ada proses yang putus, yang selama ini dikelola oleh para tengkulak di mana selama 20 tahun negara tidak bisa menyelesaikannya.

“Dari semua keadaan ini, satu kata yang memang layak untuk segera dilakukan di tahun 2024 adalah perubahan,” kata Muhaimin Iskandar.

https://kumparan.com/pandangan-jogja/hadiri-temu-aktivis-jogja-di-ugm-gus-imin-bicara-masalah-ketahanan-pangan-21MJ6UMMb6n

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations