Harga Beras Masih Mahal, Sri Mulyani Waspadai Inflasi Pangan
Harga beras mahal, Sri Mulyani waspadai imbasnya ke inflasi pangan. #bisnis #update #bisnis #text
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani masih mewaspadai laju inflasi pangan yang mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun inflasi secara umum masih dalam rentang yang aman.

Sri Mulyani mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia masih dalam momentum yang baik di saat dunia digemparkan dengan inflasi dan suku bunga yang tinggi dalam 24 bulan terakhir.

"Hal ini cukup menjelaskan bahwa banyak negara berkembang menghadapi situasi yang cukup rentan. Lingkungan seperti ini tidak mudah bagi banyak negara berkembang, karena biaya seringkali menjadi sangat mahal, dan modal menjadi sangat terbatas atau bahkan mengalir keluar," jelasnya saat Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3).

Oleh karena itu, kata Menkeu, penting bagi Indonesia untuk melanjutkan momentum ini. Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, Indonesia masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen secara konsisten.

"Inflasi tetap terkendali di Indonesia, dan inflasi kita masih berada pada kisaran terendah dan kita masih harus terus mewaspadai inflasi pangan," tegas Sri Mulyani.

Untuk mengatasi inflasi pangan, lanjut Sri Mulyani, upaya pemerintah tidak hanya berkutat pada kebijakan moneter melainkan juga harus ada dukungan dari sisi fiskal. Sejauh ini, kata dia, kebijakan fiskal sangat berperan efektif dalam mengatasi inflasi.

"Sebenarnya dalam bentuk sisi struktural, logistik dan pasokan, itulah sebabnya kami sebenarnya bekerja sangat keras melalui banyak pemerintah termasuk pemerintah daerah melalui koordinasi dan pemberian insentif fiskal kepada pemerintah daerah," jelas dia.

Dengan demikian, Sri Mulyani menyebutkan Indonesia dapat mengatasi masalah inflasi tanpa terlalu bergantung pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara drastis.

"Kombinasi tersebut memberikan kita pertumbuhan tinggi yang relatif stabil dengan inflasi yang rendah. Pertumbuhan Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2023 dan 2024," pungkas Menkeu.

Ilustrasi beras di Singapura. Foto: drshahrinmdayob/Shutterstock
Ilustrasi beras di Singapura. Foto: drshahrinmdayob/Shutterstock

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada beberapa komoditas yang perlu diwaspadai mengalami lonjakan harga menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ada beberapa komoditas pangan kontributor utama pada inflasi Februari 2024 sebesar 0,37 persen secara bulanan.

"Kalau kita lihat yang terjadi di inflasi 2024 secara M-to-M, maka yang perlu kita antisipasi ada warning dari catatan data yang kami miliki adalah beras yang memberikan andil inflasi 0,21 persen dan inflasinya 5,32 persen," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul fitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3).

Selain beras, komoditas lainnya yang punya andil paling besar di inflasi bulan Februari adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,09 persen dan inflasinya sendiri 17,78 persen. Disusul telur ayam ras yang punya andil inflasi 0,04 persen dan inflasinya sendiri mencapai 3,95 persen.

Kemudian juga ada daging ayam ras yang inflasi 1,54 persen dan berkontribusi atas inflasi bulanan Februari sebesar 0,02 persen. Terakhir adalah minyak goreng yang inflasinya 1,09 persen dan punya andil pada inflasi Februari 0,01 persen.

Amalia memberi catatan, beras juga memberikan sumbangan andil inflasi secara tahunan terbesar pada Februari. Dan kalau dilihat sebaran terhadap provinsi, hampir seluruh provinsi mengalami inflasi beras.

"Secara year on year beras memberikan andil inflasi sebesar 0,67 persen dan kalau dilihat dari 150 kabupaten/kota IHK, ada 140 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras," pungkasnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/harga-beras-masih-mahal-sri-mulyani-waspadai-inflasi-pangan-22I9C3C5XWL

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations