Hari Pertama Melawat ke China, Jokowi Kantongi Deal Investasi Rp 197,5 Triliun

Presiden Jokowi tengah berkunjung ke China untuk menghadiri sejumlah agenda, khususnya terkait kerja sama ekonomi dan investasi. Di kunjungan hari pertamanya, Senin (16/10), Jokowi sudah mengantongi kontrak kerja sama investasi senilai USD 12,6 miliar atau setara Rp 197,5 triliun.

Hal itu diungkapkan Menko Maritim dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir, yang ikut mendampingi Presiden dalam kunjungan kenegaraan tersebut.

Kerja sama dengan nilai investasi sebesar itu, ujarnya, diperoleh dari Indonesia-China Business Forum. Total ada 11 dokumen kerja sama business to business yang diteken berbagai perusahaan, baik swasta maupun BUMN.

"Kerja sama senilai USD 12,6 miliar ini terjalin antara perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN Indonesia-BUMN China," kata Erick Thohir dikutip Selasa (17/10).

Erick Thohir yang juga menjabat BUMN menjelaskan, berbagai kerja sama itu mencakup beragam sektor. Seperti untuk memperkuat pengembangan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air.

"Berbagai kerja sama investasi itu agar bisa meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan," imbuhnya.

Presiden Jokowi bertolak ke Beijing, China, pada Senin (16/10). Ada dua agenda besar yang akan dihadiri di Negeri Tirai Bambu itu yakni pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Ketua Parlemen RRT. Selain itu Jokowi juga akan menghadiri KTT Belt and Road Initiative (BRI).

Selain Erick Thohir, dalam kunjungan kenegaraan yang akan berlangsung sampai Rabu (18/10) tersebut, Jokowi juga didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menseskab Pramono Anung.