Hasto soal Bansos Disinggung Ganjar dan Anies di Debat: Itu Spontan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, memastikan tidak ada kesengajaan untuk membahas bantuan sosial (bansos) antara Capres 03 Ganjar Pranowo dengan Capres 01 Anies Baswedan dalam debat kelima, Minggu (4/2).

Menurut Hasto, kebetulan saat itu kesempatannya bagi Ganjar untuk bertanya kepada Anies.

"Tidak ada pertemuan-pertemuan [membahas bansos] itu berjalan secara spontan. Kalau posisi Pak Prabowo berada di tempat Pak Anies yang ditanyakan juga hal yang sama, sehingga itu sama," kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakpus, Senin (5/2).

Meski bagitu, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu memastikan masalah bansos memang layak untuk dibicarakan dalam debat. Ia juga menilai jawaban Anies terkait pertanyaan Ganjar sangat baik.

"Itu karena memang pantas untuk disuarakan. Dan jawaban dari Pak Anies juga kan sangat baik, bansos itu untuk rakyat, bansos itu justru bukan untuk pemberi," pungkasnya.

Ganjar Tanya Anies soal Bansos

Masalah bansos ini pertama kali disorot Ganjar dalam sesi keempat debat yang digelar di JCC, Minggu (4/2). Sesi keempat ini para paslon bisa bertanya kepada paslon lain dengan tema yang sudah ditentukan.

Debat mengusung tema kesejahteraan sosial, pembangunan SDM, pendidikan, dan inklusi.

"Pak Anies lagi ramai kita mau tanya soal bansos. Karena menurut saya bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya," tanya Ganjar.

"Tapi kita punya problem, karena banyak klaim yang diberikan seolah-olah ini bantuan orang per orang atau kelompok, padahal kita masih punya ada data yang tidak valid, ada cara penyampaian tidak benar, ada protes yang kemudian tidak terverifikasi atau terespons dengan baik," tambah dia.

Ganjar lalu menanyakan ke Anies, bagaimana pembagian bansos tidak saling klaim, tepat sasaran, dan tidak menimbulkan kecurigaan.

Anies langsung menjawab pertanyaan Ganjar. Menurutnya, pertama harus disadari bansos adalah bantuan untuk penerima. Bukan bantuan untuk pemberi.

"Karenanya, dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima, kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya, dijadikan sesuai kebutuhan. Itulah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," kata Anies.

Eks Gubernur DKI ini menambahkan, pemberian bansos harus tepat sasaran. Artinya, diberikan melalui pendataan yang baik, informasi data itu harus akurat, dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi.

Sementara ketiga, menurut Anies yang tidak kalah penting, ketika memberikan bansos, maka mereka yang miskin, prasejahtera, masuk dalam daftar penerima. Pemberian bansos juga harus atas nama negara, jangan diklaim jadi bantuan pribadi.