Houthi Yaman Bakal Serang Semua Kapal di Laut Merah yang Menuju Israel

Milisi pemberontak Houthi dari Yaman memperingatkan, pasukannya bakal menyerang seluruh kapal di Laut Merah yang menuju Israel — terlepas dari mana pun mereka berasal.

Ancaman Houthi muncul, sebagai bentuk protes atas kehancuran yang diakibatkan Israel di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 17 ribu orang termasuk anak-anak dan wanita.

Dikutip dari Al Jazeera, juru bicara Houthi mengkonfirmasi ancaman ini pada Sabtu (9/12). Seluruh kapal menuju Israel yang melintas di Laut Merah berpotensi bakal diserang Houthi, kata juru bicara itu, selama warga Jalur Gaza tak memperoleh kebutuhan pokok mereka gara-gara blokade Israel.

"Jika Gaza tidak menerima makanan dan obat-obatan yang dibutuhkannya, semua kapal di Laut Merah yang menuju ke pelabuhan Israel, tanpa memandang kewarganegaraannya, akan menjadi target angkatan bersenjata kami," jelas dia.

Houthi — sekutu dekat Iran, telah memicu risiko terjadinya eskalasi konflik regional akibat serangkaian serangan mereka di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Beberapa pekan terakhir, Houthi mengeklaim bertanggung jawab atas serangan dan sitaan beberapa kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab. Adapun selat ini merupakan jalur transportasi pengiriman sebagian besar minyak dunia.

Terbaru, pada pekan lalu Houthi menyerang tiga kapal komersial yang melintas di perairan internasional Laut Merah menggunakan drone dan rudal. Akhirnya, Amerika Serikat dengan kapal destroyer-nya pun turun tangan menangani serangan Houthi.

Pekan lalu pula, Houthi menyerang dua kapal yang melintasi di lepas pantai Yaman — termasuk sebuah kapal berbendera Bahamas, yang diklaim sebagai milik pengusaha Israel.

Sementara bulan lalu, Houthi menyita kapal kargo Galaxy Leader yang juga terafiliasi dengan pengusaha Israel. Sejak saat itu, Houthi sudah memperingatkan pasukannya akan menargetkan seluruh kapal yang berhubungan dengan Israel.

Houthi bahkan menyerukan kepada berbagai negara untuk tidak mengizinkan warga negaraya menjadi awak kapal yang melintasi Laut Merah atau Selat Bab al-Mandab.

Terlepas dari kecaman AS beserta sekutunya, Israel, yang menyebut tindakan Houthi sebagai terorisme — Houthi bersikeras hal itu adalah bentuk dukungan versi mereka terhadap rakyat Palestina.