Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia dan Contohnya
Oleh Berita Terkini
Ilustrasi Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia. Sumber Unsplash/Freddie Marriage
Ilustrasi Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia. Sumber Unsplash/Freddie Marriage

Hubungan sebab akibat dalam bahasa Indonesia dipelajari pada tingkat SMP kelas 9. Siswa akan mempelajari beberapa jenis penggabungan kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk.

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri satu subjek, satu predikat, dan satu objek atau keterangan. Sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih.

Mengetahui Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia. Sumber Unsplash/Unseen Studio
Ilustrasi Hubungan Sebab Akibat dalam Bahasa Indonesia. Sumber Unsplash/Unseen Studio

Kalimat majemuk berasal dari dua kalimat tunggal atau lebih yang digabungkan. Berdasarkan buku Bahasa Indonesia 3 SMP Kelas IX, Idda Ayu Kusrini (2008:8), jenis hubungan sebab akibat dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Menggabungkan Kalimat Tunggal menjadi Kalimat Majemuk Bertingkat yang Menunjukkan Hubungan Sebab Akibat

Hubungan sebab akibat dalam bahasa Indonesia pada kalimat majemuk bertingkat, ditandai dengan penggunaan kata hubung sebab, karena, akibat, dan oleh karena.

Hubungan penyebab itu terdapat dalam kalimat yang klausa subordinatifnya menyatakan sebab, atau akibat terjadinya apa yang dinyatakan dalam klausa utama.

Contoh:

  1. Aku senang menulis cerpen.

  2. Menulis dapat menyalurkan kegemaran dan bakat.

Kalimat Majemuk: Aku senang menulis cerpen, karena menulis dapat menyalurkan kegemaran dan bakat.

2. Menggabungkan Kalimat Tunggal menjadi Kalimat Majemuk Bertingkat Pengandaian

Ketika membaca buku, majalah atau surat kabar, tentu pernah menemukan kata tunggal pengandaian, seperti seandainya, andaikan, andaikata, umpamanya, dan sekiranya.

Dua kalimat yang digabungkan dengan menggunakan kata tunggal pengandaian tersebut akan menjadi kalimat majemuk bertingkat pengandaian.

Contoh:

  1. Gaya hidup kita sehat.

  2. Kesehatan tubuh menjadi milik kita.

Kalimat Majemuk: Seandainya gaya hidup kita sehat, kesehatan tubuh menjadi milik kita.

Kedua kalimat di atas digabungkan dengan menggunakan kata tunggal seandainya, sehingga menjadi kalimat majemuk pengandaian, "Seandainya gaya hidup kita sehat, kesehatan tubuh menjadi milik kita".

3. Menggabungkan Kalimat Tunggal menjadi Kalimat Majemuk Bertingkat Hubungan Perbandingan

Hubungan perbandingan terdapat dalam kalimat majemuk yang klausa subordinatifnya menyatakan perbandingan atau kemiripan antara apa yang dinyatakan pada klausa utama dengan yang dinyatakan pada klausa subordinatif.

Subordinator yang biasa digunakan adalah seperti, bagaikan, laksana, ibarat, sebagaimana, daripada, dan alih-alih.

Contoh:

  1. Akibat gempa, kondisi daerah Meulaboh lebih parah daripada daerah Aceh lainnya.

  2. Daerah itu rata dengan tanah seperti lautan tanah lumpur tidak bertuan.

Baca juga: Struktur Legenda beserta Unsur-unsurnya dalam Bahasa Indonesia

Demikian ulasan mengenai hubungan sebab akibat dalam bahasa Indonesia. Diharapkan artikel ini dapat membantu siswa dalam memahami materi. (DK)

https://kumparan.com/berita-terkini/hubungan-sebab-akibat-dalam-bahasa-indonesia-dan-contohnya-21ps1YzkAUH

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations