Jabodetabek Hujan 27 Agustus, BMKG: Modifikasi Cuaca Dilakukan Sejak Sore
Hujan ini adalah hasil Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam rangka menekan polusi udara yang dilakukan sejak sore hari.#newsupdate #update #news #text
Ilustrasi musim hujan. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi musim hujan. Foto: Shutter Stock

Sebagian wilayah Jabodetabek diguyur hujan pada Minggu (27/8). BMKG mengungkap, hujan ini adalah hasil Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam rangka menekan polusi udara yang dilakukan sejak sore hari.

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab, mengatakan bibit awan disemai sejak pukul 15.00 WIB. Pesawat untuk menabur garam dan kapur tohor dilakukan dari Bandara Halim Perdanakusuma.

"Mungkin Bapak/Ibu rasakan hujan tadi malam, dari sore, ini mulai jam 3 sore ada awan itu kita kejar. Makin sore meluas. Bogor jam 4, hujan meluas ke Jakarta bagian selatan sempet hujan. Kami dua kali terbang. Hampir semua wilayah Jabodetabek kita semai," kata Fachri dalam diskusi Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (28/8).

"Jadi beberapa lokasi memang hujan. Distribusi hujan kemarin, di Cengkareng cukup lebat. Memang konsentrasi hujan masih di selatan, tapi Jakarta sempet. Kita nyemai jam 15.00, mulai hujan 16.00. Kita terbang dari Halim, ke selatan, ke barat sampai timur Jakarta. Jam 14.00 ada bibit awan, itu yang kita kejar," imbuh dia.

Citra radar cuaca memperlihatkan peringatan dini hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.  Foto: Dok. BMKG
Citra radar cuaca memperlihatkan peringatan dini hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Foto: Dok. BMKG

Fachri menerangkan, TMC di wilayah Jawa Barat bagian barat sudah dimulai pada 19 Agustus. Tahap pertama TMC berlangsung pada 19-21 Agustus.

"Sampai kemarin kita total 13 penerbangan untuk penyemaian garam, dengan total bahan semai 8800 kg garam dan 1600 kg kapur tohor, CaO," lanjut Fachri.

"Kenapa kita pake CaO? Memang tipikal TMC, CaO kita sebar dulu untuk mengurai polutan, baru tebar garam. Jadi kita dua kali terbang dalam satu operasi," imbuh dia.

Dari periode pertama, ia mengatakan sempat turun hujan di sebagian wilayah Bogor, Depok, dan Tangerang.

"19-21 Agustus, sebelum terbang kami di posko kumpul BMKG, BRIN, TNI AU, BNPB, KLHK, kami briefing di mana ada awan yang bisa disemai. Karena TMC bukan bikin hujan, tapi percepat proses kondensasi," terang dia.

Citra radar cuaca memperlihatkan peringatan dini hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.  Foto: Dok. BMKG
Citra radar cuaca memperlihatkan peringatan dini hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Foto: Dok. BMKG

"Potensi awan 18-21 Agustus sangat sedikit awan yang bisa disemai. Hasilnya memang sempet hujan 19 Agustus," tambahnya.

Fachri mengatakan periode kedua penyemaian awan dimulai sejak 24 Agustus hingga 2 September mendatang. Namun ada rencana diperpanjang dengan adanya KTT ASEAN.

"Kita buka posko di Lanud Husein, periode 2, 24 Agustus sampai September rencananya. Kemungkinan akan diperpanjang seiring KTT, posko di Lanud Halim," terang dia.

"TMC akan kita lakukan terus. Hari ini ada potensi awan akan kita maksimalkan, tapi besok kecil potensinya, 30 Agustus juga. Baru ada lagi tanggal 2 September. Kita coba terus," tandas dia.

https://kumparan.com/kumparannews/jabodetabek-hujan-27-agustus-bmkg-modifikasi-cuaca-dilakukan-sejak-sore-214sZOe2oHF

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations