Jajaki Peluang Investasi, Investor Rusia Bakal Kunjungi IKN

Deputi Pendanaan dan Investasi Otoritas IKN, Agung Wicaksono, mengatakan investor dari Rusia akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan penjajakan investasi.

Saat ini Agung melakukan penjajakan dengan investor asal Amerika Serikat. Setelahnya dia diagendakan menyambut tamu calon investor dari Rusia untuk melihat-lihat IKN Nusantara.

"Menariknya saya nanti hari Jumat pulang dari Amerika, sampai kemudian hari Senin atau Selasa bahkan ada potensial investor dari Rusia mau datang ke IKN," kata Agung saat konferensi pers, Senin (20/11).

Menurut Agung, sudah banyak investor luar negeri yang berminat di IKN. Salah satu yang menghambat investor belum menyatakan minat adalah mereka masih belum yakin dengan proyek IKN Nusantara.

"Kita di IKN mendorong orang untuk make things happen. Datang ke IKN, seeing is believing," tegas dia.

Minat Rusia Investasi di IKN Sejak 2022

Minat Rusia berinvestasi di IKN sudah disuarakan sejak tahun 2022. Hal ini terungkap dari cuitan akun Twitter Duta Besar Rusia untuk Indonesia di Jakarta, @RusEmbJakarta.

Kesediaan Rusia membantu Indonesia membangun IKN Nusantara terjadi dalam pertemuan antara Menteri Pengembangan Ekonomi Federasi Rusia Maxim Reshetnikov dan Menteri Perdagangan RI saat itu, Muhammad Lutfi. Keduanya bertemu di sela-sela kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Thailand pada 22 Mei 2022.

"Kami bersedia membagi pengalaman dan teknologi Rusia untuk merealisasikan rencana pemerintah Indonesia membangun Ibu Kota baru di KalTim - kata Maxim Reshetnikov," tulis akun twitter tersebut dikutip Selasa (24/5/2022).

Pada Desember 2022, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Rusia akan memperluas kerja sama dengan Indonesia pada 2023. Termasuk di antaranya perdagangan dengan blok regional wilayah Eurasia serta membantu pembangunan IKN Nusantara.

Vorobieva menyampaikan, dalam keterlibatannya membangun IKN Nusantara, Rusia dapat membantu Indonesia untuk menciptakan smart city dengan berbagi teknologi.

"Karena kami juga memiliki beberapa pengalaman. Dulu Rusia juga memindahkan ibu kota, tapi itu berabad-abad yang lalu, tapi maksud saya, teknologi smart city juga ada di Caza. Kota pintar di Moskow, juga,” ujar Vorobieva.