Jauhkan Negeri Ini dari Pemimpin yang Demagog
Oleh KH Anwar Abbas
Ilustrasi kunci jadi pemimpin. Foto: Shutterstock
Ilustrasi kunci jadi pemimpin. Foto: Shutterstock

Istilah demagog merupakan istilah politik yang berasal dari bahasa Yunani “demos” yang bermakna rakyat dan “agogos” yang bermakna pimpinan dalam arti negatif. Jadi pemimpin demagog adalah pemimpin yang menyesatkan karena alasan yang dia jadikan sebagai dasar dalam membuat kebijakan dan tindakannya adalah kepentingan pribadi dan kepentingan dari kroni-kroninya.

Jadi, corak kepemimpinan demagog ini jelas-jelas sangat bertentangan dengan corak kepemimpinan yang diharapkan dan diamanatkan oleh falsafah Pancasila dan UUD 1945, di mana dalam sila kelima dari Pancasila--tujuan dari sebuah kepemimpinan di negeri ini haruslah diarahkan bagi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Di dalam Pasal 33 dan 34 UUD 1945 terkait dengan masalah ekonomi dan sosial sudah dijelaskan bahwa tugas pemimpin itu adalah untuk menciptakan sebesar-besar kemakmuran rakyat dan untuk melindungi mereka-mereka yang fakir dan miskin, serta rakyat yang hidupnya dalam keadaan telantar.

Jadi kepemimpinan yang kita harapkan dan perlukan adalah kepemimpinan yang bersifat people oriented artinya kepemimpinan yang berorientasi kepada kepentingan rakyat bukan kepada kepentingan dari sang pemimpin. Rasanya akhir-akhir ini terasa rakyat yang kurang kita dapatkan, di mana para pemimpin kita tampak lebih sibuk dengan dirinya dan kroni-kroninya.

Sehingga masalah kedaulatan di negeri ini sudah tidak lagi sesuai dengan amanat konstitusi, karena sudah bergeser dari negara yang berdasar kepada kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan penguasa--sehingga lahirlah kepemimpinan yang tidak diharapkan, yaitu kepemimpinan yang bersifat demagog.

Oleh karena itu, tugas kita ke depan sebagai rakyat adalah mengawasi dan mengupayakan bagaimana caranya supaya para pemimpin yang berkuasa di negeri ini tetap berpegang teguh kepada falsafah Pancasila dan hukum dasar negara kita yaitu UUD 1945. Ini penting dilakukan agar mereka-mereka yang kita amanati untuk menjadi pemimpin tersebut jangan sampai keluar dari garis yang ditentukan oleh falsafah dan konstitusi negara kita.

Sebab, bila itu mereka langgar--maka risikonya akan sangat besar dan berbahaya bagi masa depan bangsa dan negara. Tentu saja hal itu akan mengusik rasa persatuan dan kesatuan di antara warga bangsa dan tentu saja jangan sampai hal itu terjadi.

https://kumparan.com/kh-anwar-abbas/jauhkan-negeri-ini-dari-pemimpin-yang-demagog-229glTeV9ql

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations