Kadin Sebut KTT COP28 Hasilkan Komitmen Pembiayaan USD 83,76 M
Kadin membeberkan adanya komitmen pembiayaan dengan nilai total USD 83,76 miliar dari hasil KTT Perubahan Iklim COP28. #bisnisupdate #update #bisnis #text
Presiden Joko Widodo tiba di Al Wasl Dome, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28, pada Jumat (1/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo tiba di Al Wasl Dome, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk menghadiri World Climate Action Summit (WCAS) COP28, pada Jumat (1/12/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membeberkan adanya komitmen pembiayaan senilai USD 83,76 miliar dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 28, yang akan dikucurkan untuk seluruh negara.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, mengatakan bantuan pendanaan yang digelontorkan tersebut terbagi menjadi tiga sektor, meliputi energi terbarukan sebesar USD 5 miliar, sektor pangan USD 3,1 miliar, dan USD 2,7 miliar untuk sektor kesehatan, serta selebihnya untuk sektor lain.

Shinta yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tersebut, meyakini pembiayaan ini dapat membawa dampak yang besar dalam akselerasi penanganan perubahan iklim.

“Tentunya ini bisa menjadi peluang bagi sektor usaha melalui peningkatan investasi hijau,” kata Shinta dalam Forum Diskusi dan Konferensi Pers Post COP 28: Peluang bagi Dunia Usaha Indonesia di Menara Kadin Indonesia pada Jumat (15/12).

Program pembiayaan climate finance, lanjut Shinta, di antaranya untuk mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim hingga sektor pengembangan energi terbarukan, serta pendanaan khusus untuk membantu negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan ketahanan menghadapi perubahan iklim.

United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) 2023 mengungkapkan bahwa negara-negara berkembang memerlukan setidaknya USD 6 triliun investasi energi terbarukan pada tahun 2030, untuk memenuhi kurang dari separuh NDC.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani dalam konferensi pers Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamis (7/15/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta W. Kamdani dalam konferensi pers Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamis (7/15/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Sementara, Shinta menyebut, berdasarkan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) World Investment Report 2023, sebagian besar investasi dalam energi terbarukan mengalir ke negara-negara maju.

“Sekitar tiga perempat dari semua pembiayaan investasi internasional dalam energi terbarukan pada tahun 2022 mengalir ke Eropa. Sementara itu, negara-negara berkembang hanya menciptakan peningkatan proyek energi terbarukan sebesar 1 persen setiap tahun sejak 2015,” jelas Shinta.

“Dukungan untuk mengurangi emisi karbon dalam Kerangka Kerja NDC telah ditingkatkan oleh Indonesia di tahun 2022. Tetapi Indonesia saat ini juga tengah menyiapkan Second NDC untuk target penurunan emisi yang lebih ambisius yang rencananya akan disampaikan 2025,” tambah Shinta.

Shinta bilang, hal ini akan memunculkan peluang penambahan kapasitas energi terbarukan dalam rangka menurunkan emisi serta peningkatan investasi yang mendukung transisi energi.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimudin menuturkan, Indonesia siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target Net Zero Emission 2060, termasuk pendanaan iklim yang tidak membebani kepentingan negara berkembang.

“Pemerintah selalu terbuka untuk membangun dialog dan kolaborasi dengan para pemangku kebijakan antara negara maju dan negara berkembang,” kata Rachmat dalam kesempatan yang sama di Menara Kadin Indonesia pada Jumat (15/12).

Rachmat bilang, salah satu kunci dari keberhasilan target emisi Indonesia adalah tersedianya pendanaan iklim yang berpijak di atas asas keadilan, serta mendukung keperluan Indonesia untuk terus tumbuh tangguh.

KTT Perubahan Iklim COP 28 dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 30 November 2023 sampai 12 Desember 2023 dan merupakan konferensi tingkat tinggi yang menghasilkan perjanjian-perjanjian dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/kadin-sebut-ktt-cop28-hasilkan-komitmen-pembiayaan-usd-83-76-m-21m5huqIirz

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations