Karyawan Gaji Rp 5 Juta Tetap Bisa Beli Rumah di Jabodetabek, Bagaimana Caranya?
Karyawan Gaji Rp 5 Juta Tetap Bisa Beli Rumah di Jabodetabek, Bagaimana Caranya? #bisnisupdate #update #bisnis #text
Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock
Ilustrasi membangun rumah. Foto: Shutterstock

Para karyawan dengan gaji Rp 5 juta alias pas-pasan Upah Minimum Regional (UMR) kawasan Jabodetabek, harus bergelut dengan harga rumah yang semakin melejit.

Menurut hasil survei Bank Indonesia (BI), harga properti residensial atau rumah tinggal di pasar primer naik pada kuartal IV 2023. Hal itu disebabkan oleh tekanan inflasi.

BI mencatat, secara spasial dari 18 kota yang diamati, sepuluh kota mengalami peningkatan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR), sementara delapan lainnya mengalami perlambatan.

Kenaikan harga rumah pada kuartal IV 2023, terutama terjadi di Kota Pontianak 3,57 persen (yoy), Banjarmasin 0,70 persen (yoy), dan Manado 0,32 persen (yoy). Sementara perlambatan terutama terjadi di Kota Balikpapan 0,78 persen (yoy), Yogyakarta 0,77 persen (yoy), dan Bandung 0,73 persen (yoy).

Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengatakan pekerja dengan gaji UMR masih bisa memiliki rumah di Jabodetabek. Syaratnya, harus menggunakan KPR.

Andy mencontohkan cara mengatur keuangan untuk pekerja UMR dengan gaji Rp 5 juta. Dengan harga rumah KPR senilai Rp 300 juta, pekerja harus menyiapkan dana 20 persen untuk pembayaran pertama.

“Kita pakai asumsi UMR di Jakarta yang kalau dibulatkan jadi Rp 5 juta. Semisal harga rumahnya yang berada di area Jabodetabek adalah Rp 300 juta, maka untuk bisa membelinya dengan cara KPR dibutuhkan dana 20 persen yaitu sekitar Rp 60 juta sebagai pembayaran pertamanya,” kata Andy kepada kumparan, Minggu (25/2).

Dengan gaji Rp 5 juta per bulan, karyawan bisa menyisihkan Rp 1 juta per bulan sebagai tabungan untuk membayar DP rumah. Dengan asumsi, pekerja dapat mengumpulkan uang untuk DP selama 60 bulan atau 5 tahun.

Untuk mempersingkat waktu menabung DP rumah, kata Andy, pekerja dapat menyisihkan uang dengan persentase yang lebih besar. Misalnya ketika mendapatkan bonus tahunan, pekerja itu dapat menyisihkan sebagian besar bonus itu untuk keperluan DP rumah.

Andy menyebut, pekerja juga bisa memanfaatkan program pemerintah seperti rumah DP 0 persen yang bisa menjadi salah satu alternatif menarik. Meskipun begitu, pekerja harus berkompromi dengan rumah susun sebagai rumah pertamanya.

“Jadi semisal ditanya bisa atau tidaknya orang yang bergaji UMR untuk bisa memiliki rumah sendiri, jawabannya bisa – bisa saja. Namun tentunya waktunya menabungnya memang lebih lama dan usaha yang lebih keras serta lebih banyak kompromi yang harus dilakukan karena kondisi keuangan yang terbatas,” tambahnya.

https://kumparan.com/kumparanbisnis/karyawan-gaji-rp-5-juta-tetap-bisa-beli-rumah-di-jabodetabek-bagaimana-caranya-22EmwH6YvUx

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations