Kemajuan Bangsa yang Berkualitas: Paradigma Baru Pembangunan Indonesia
Oleh Muhammad Arinal Rahman
Ilustrasi anak membaca buku cerita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Ilustrasi anak membaca buku cerita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Sebagai warga negara yang mengamati arah pembangunan Indonesia, kita sering kali terjebak dalam narasi yang diulang-ulang: Indonesia akan maju karena kita memiliki jumlah penduduk yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan letak geografis yang strategis. Namun, jika kita merenung lebih dalam, apakah paradigma tersebut benar-benar membawa kita menuju kemajuan yang berkelanjutan?

Sejarah telah memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana paradigma pembangunan yang salah dapat membawa dampak yang merugikan bagi suatu bangsa. Era Orde Baru adalah contoh nyata bagaimana pemerintah pada waktu itu, dengan alasan memiliki sumber daya manusia dan alam yang melimpah, terjerat dalam jebakan pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan. Mereka menyedot investasi asing dengan mengandalkan argumen bahwa Indonesia memiliki "segalanya", namun pada akhirnya, kita menyaksikan kehancuran ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.

Sekarang, di tengah proyeksi masa depan akan perayaan ulang tahun ke-100 Indonesia, narasi yang sama muncul kembali. Pemerintah memproyeksikan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan investasi asing yang besar, Indonesia akan mencapai kesejahteraan dan kemakmuran pada tahun 2045. Namun, apakah ini benar-benar jaminan kesuksesan?

Dalam menggali esensi kemajuan sebuah bangsa, kita harus menyadari bahwa jumlah penduduk dan kekayaan alam hanya sebagian kecil dari persamaan. Yang lebih penting adalah kualitas dari sumber daya manusia dan cara kita mengelola serta mengembangkan potensi yang kita miliki.

Korea Selatan adalah contoh nyata bagaimana sebuah negara dapat maju melalui fokus pada industrialisasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Mereka tidak hanya meniru, tetapi juga mampu menciptakan inovasi dan meningkatkan daya saing global mereka.

Cina, meskipun awalnya mengalami tantangan dalam mengubah paradigma ekonomi mereka, berhasil bangkit dengan memperkuat fondasi ekonominya melalui pembukaan terhadap pasar global dan fokus pada kualitas sumber daya manusia.

Sementara itu, Indonesia harus mengambil pelajaran dari masa lalu dan tidak terjebak dalam pola pikir yang sama. Sebagai gantinya, kita perlu mengadopsi paradigma baru yang menempatkan kualitas manusia sebagai prioritas utama. Kualitas integritas, dedikasi, dan inovasi dari sumber daya manusia kita akan menjadi kunci sejati dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Jika kita terus mengandalkan pertumbuhan ekonomi dan investasi asing tanpa memperhatikan peningkatan kualitas sumber daya manusia, kita mungkin akan mengulangi kesalahan masa lalu. Indonesia harus membangun fondasi yang kuat melalui investasi dalam pendidikan, pelatihan kerja, dan peningkatan infrastruktur.

Saat kelak kita merayakan ulang tahun ke-100 Indonesia, mari kita tidak hanya merayakan pencapaian masa lalu, tetapi juga merefleksikan visi masa depan kita. Paradigma baru yang menempatkan kualitas manusia sebagai fokus utama akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah, di mana kemakmuran dan kesejahteraan bukanlah sekadar impian, tetapi kenyataan yang dapat dirasakan oleh setiap warga negara.

https://kumparan.com/muhammad-arinal-rahman/kemajuan-bangsa-yang-berkualitas-paradigma-baru-pembangunan-indonesia-22D7gDEP2cg

What's your reaction?

Comments

https://www.hitabatak.com/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!

Facebook Conversations